Warn! Super short chapter :)
•••
"Mereka bertengkar dan Luhan sengaja menabrakkan dirinya ke mobil. Dia sudah dua minggu koma dan Sehun benar-benar merasa bersalah... "
Baekhyun pikir Chanyeol berbohong ketika mengatakan itu dalam perjalanan menemui Luhan. Tapi nyatanya mereka memang pergi ke rumah sakit dan Luhan berbaring disana dengan banyak peralatan kedokteran terpasang di tubuh.
Wajah cantik itu terlihat pucat dengan luka di pipinya. Baekhyun ingin sekali rasanya menyumpahi keadaan Luhan. Tapi dirinya tak sejahat itu. Laki-laki yang berbaring itu adalah sosok yang dicintai adiknya. Mereka saling mencintai. Hanya terlalu bodoh untuk berkorban dan saling menyakiti seperti itu.
"Hai, Luhan... " sapa Baekhyun nyaris seperti bisikan. Dirinya meraih sebelah tangan Luhan dan menggenggamnya.
"Ini aku, Baekhyun. Laki-laki yang kau benci hanya karena Sehun dan Chanyeol menyayangiku. Sehun itu adikku dan aku adalah kakaknya. Jadi sudah sepantasnya dia menyayangiku seperti itu. Aku dan kau berbeda. Tentu saja cara Sehun menyayangi kita juga berbeda. Dia menyayangiku sebagai seorang keluarga. Sementara kau, dia mencintaimu sebagai pasangan yang akan dibaginya keluh kesah..." ucap Baekhyun dengan senyum manis di wajahnya.
"Dan Chanyeol itu dulu kekasihku. Jadi sudah sepantasnya dia menyayangi dan mencintaiku layaknya pasangan. Dulu bisa saja dia begitu gila karena mencintaimu, tapi itu sudah 3 tahun lalu bukan? Semua orang bisa berubah. Dan berhenti menyakiti perasaanmu dan Sehun sperti itu. Mungkin Sehun marah karena kau menyakiti Chanyeol dan juga aku. Atau bisa saja karena kau meninggalkannya dibelakang. Jadi saat bangun nanti ayo perbaiki semuanya. Ayo temui Sehun lagi dan katakan yang ingin kau katakan. Luhan, aku sudah memaafkanmu..."
Baekhyun menangis dan Chanyeol dengan tergesa berlutut disampingnya memberikan sebuah pelukan.
"Hei... Jangan menangis. Aku tidak suka... " ucap Chanyeol menghapus dengan lembut air mata Baekhyun yang berjatuhan.
"Ayo pulang. Aku ingin bertemu Sehun... " ucap Baekhyun setelah tangisnya mereda.
…
"Sehunie... " panggil Baekhyun ketika mendapati adiknya berbaring dengan lengan menutupi mata di atas sofa.
"Hmm? " gumamnya dan menatap Baekhyun yang berdiri tak jauh dari kakinya dan langsung bangkit saat mendapati Baekhyun dengan mata dan hidung memrah.
"Hyung, kau menangis? Siapa yang membuatmu menangis? Lucas? Park Chanyeol? " tanya Sehun beruntun dan menarik Baekhyun agar duduk di sampingnya.
Baekhyun menggeleng.
"Lalu siapa? "
"Luhan... " cicit Baekhyun membuat Sehun tersentak.
"Lu—Luhan? "
"Ya... "
"Kau bertemu dengannya? Dimana? "
"Aku datang menemuinya di rumah sakit"
"Di—dia sudah sadar? " tanya Sehun harap-harap cemas.
Baekhyun menggeleng lagi.
"Tadi Chanyeol menceritakan semuanya padaku. Tentang kalian. Kenapa kalian seperti itu? Saling menyakiti"
"Hyung, bagiku persahabatan lebih berarti dari percintaan. Suatu saat nanti akan ada yang namanya mantan kekasih. Tapi, tidak akan pernah ada yang namanya mantan sahabat... " jawab Sehun dengan pemikiran deawasanya.
"Tapi kalian saling mencintai... "
"Tapi Chanyeol juga mencintainya. Jika aku memaksakan perasaanku, maka Chanyeol akan terluka"
"Tapi sekarang Chanyeol sudah tidak mencintainya lagi, Sehun-ah... "
"Tapi dia masih berharap, hyung... "
Terlalu banyak tapi dan entah kenapa Baekhyun membencinya.
"Tidak. Dia hanya berusaha menarik perhatianmu. Kau tahu itu tapi kau berusaha mengelak. Dia menjelaskannya hari itu, tentang perasaannya. Dan kau tetap dengan egomu. Dia melukai dirinya sendiri, Sehunie. Tidakkah kau merasa bersalah karenanya? Tidakkah kau merasa tersakiti melihatnya? " tanya Baekhyun mencoba memberi pengertian kepada Sehun.
"Tapi kau juga terluka karenanya, hyung. Kau mengalami kejadian mengerikan karena orang itu... " ucap Sehun merasa enggan menyebut nama Luhan.
"Tapi sekarang aku sudah tidak apa-apa..."
"Kau kehilangan cintamu karenanya. Tidakkah itu menyakitimu? "
"Sakit. Tapi, Tuhan punya rahasia terbaik untuk semua hamba-Nya. Sehunie, ayo berdamai dengan cintamu. Ayo pergi menemui Luhan. Aku yakin dia menunggumu datang untuk membangunkan tidur panjangnya... "
•••
•••
•••
—Kkeut—
Gaje banget yaaaa