Kiik . . .
Kiik . . .
Siingg . . . .
Siapa sih yang tidak kenal dengan jawara di Rune-Midgarts— Eh bukan, maksudnya jawara sepadang pasir Sograt. Ya, dialah Bintang si Assassin Cross.
Iya namanya Bintang .
Bukan bintang Assassin Cross yang tampil di cover Sograt Badass produk majalah illegal keluaran para penyamun yang suka dagang di kolam berenang Morroc sebelum dijadikan tempat dansa sama Satan Morroc. Bukan, bukan. Bintang yang ini keluaran penangkaran New World.
Bintang memanglah bintang, namun sayang terkadang tingkahnya tidak seperti bintang.
Lho? Kok gitu?
Ya lihat saja penampilannya sekarang. Sarung tangan yang buluk bekas iler Phreeoni beserta manteau compang-camping karena di Sonic Blow oleh Peco Peco masih setia ia pakai. Selain itu kini ia sedang duduk-duduk ria di atas tepian batu dermaga sembari menikmati hembusan angin laut. Layaknya dewa jomblo ngenes yang sedang cari penerangan. Padahal mah sudah terang karena saat itu terik panas sinar matahari yang nampaknya sangat senang sekali membakar sarung tangan buluk miliknya.
Tolong readers . . . Jangan tanya Phreeoni punya iler atau gak . . . Saya gak mau kena Stone Curse berkali-kali buat ngeceknya . . .
Oke, coba sekarang lihat Bintang . . . Dengan sigap, rambut merah yang berkibar kibar, kuda-kuda yang pas beserta bulir keringat yang mengalir di dahi, ❝Panas gila! ARGHHHH! ❞ terlebih suara menggelegar sebagai pendukung pas pengganti BGM Alberta; Bintang pun langsung merobek sarung tangannya, bagai Hulk yang merobek baju kekecilannya. Tentu dengan ekspresi macam Satan Morroc disaat salah satu mata di tangannya ditusuk Brocca oleh Lord Knight berekspresi watados (Wajah tanpa dosa).
❝ Itu dia kenapa sih? ❞ Tunjuk salah seorang Acolyte kecil yang lewat.
❝ Gila kali tuh dia ya? ❞ Merchant kecil ikut memperhatikan yang ditunjuk sobatnya.
Bintang yang merasa sedang menjadi buah bibir oleh para bocah segera menengok dengan tatapan tajam, ❝ APA LO LIAT-LIAT?! ❞ Gertak Bintang yang kesal setengah mampus karena digosipin oleh bocah. Mending digosipin sama ibu-ibu setempat deh.
❝ Bapak lo jago silat! ❞ Sang Acolyte kecil langsung menyeletuk menanggapi pertanyaannya; yang dia anggap bahwa Bintang seperti sedang bermain-main dengan mereka
❝ Upil lo bulat-bulat! ❞ Thief kecil pun ikut melanjutkannya.
❝ Seperti kue donat! Hahahahahaha! ❞ Dan ketiganya baik Acolyte kecil, Thief kecil maupun Merchant kecil tertawa bersamaan.
Bintang menjadi kesal, ingin rasanya mengamuk karena merasa sedang dipermainkan oleh kedua bocah tersebut. ❝ HEH BOCAH! LO PERGI ATAU GUE CINCANG BADAN LU! ❞
Para bocah bergidik ngeri sambil merinding disko, ❝ Tuh kan! Diancem orang gila! Udahlah, nontonin orang gila gak ada habisnya, ayo kita hunting Spore lagi. ❞ Sang Merchant kecil menarik kedua sobatnya; agar tidak ikut gila seperti objek yang sedang mereka tonton dan tidak dibentak oleh sosok yang mereka panggil orang gila.
❝ HEH BOCAH! SIAPA YANG LO PANGGIL ORGIL WOYYY! BALIK LO PADA! ❞ Teriak Bintang yang tak kalah kencang dibanding cewek PMS yang lagi ngamuk. Yah, bocahnya sudah pada pergi. Ya, sudahlah Bintang akhirnya melanjutkan sesi robek merobek sarung tangannya . . . Dan . . .
❝ Hah . . . Hah . . .❞ Bintang yang lelah merobek kedua sarung tangannya berakhir dengan terbaring lemas di atas daratan yang tak kalah panas dari daratan Thor Volcano yang sudah dipijak oleh Ifrit. Sementara matanya terpejam, sembari masih menikmati angin laut; dirinya bergumam, ❝ Bayu, lu beli es krim nya di BioLab ya? Lama bener kayak lagi pertahanin hidup dari Sonic Blow nya Eremes. ❞
BAYU❜S POV
❝ Wah gila, di Jawaii es krim nya abis. Katanya restock nya di Lighthalzen. ❞ High Priest berambut biru ditambah Fashionable Glasses berkaca merah yang tengah bertengger manis di atas kepalanya; kini sedang mengitari kota dimana teknologi nya telah berkembang pesat itu.
❝ Wah gimana nih. Zeny gue masih ada di Rangga. Sekarang Zeny kosong gara gara beliin es krim nya Bintang . . . ❞ Menghela nafas panjang sekali, tapi untungnya tidak mati.
❝ Ya Odin, turunkanlah hujan Zeny saat ini. ❞
Pikirannya kini mengawang, antara naik pesawat, jalan kaki, atau . . .
Dipandanginya bungkus es krim guna membungkus semua pesanan es krim milik sobat (tak dianggapnya). ❝ Wah kayaknya gue punya ide bagus! Gue emang High Priest paling pinter! ❞
Segera dihabiskannya es krim tersebut. Dengan segala cara. Bahkan sampai mandi es krim.
❝ Pokoknya ini plastik harus kosong! ❞ Ucap Bayu dengan berteguh pada pendiriannya di pilihan ketiga.
Setelah isi plastik tersebut telah kosong melompong, Bayu duduk di pinggir jalan dan menengadahkan plastik tersebut ke setiap yang lewat.
Tau kan ngapain?
❝ . . . Dek, minta Zeny dek. Kasihani kakak yang baru dirampok Harpy . . . ❞
❝ . . . ❞ Yang dimintain diem.
❝ . . . ❞ Bayu gak kalah diem + pasang puppy eyes.
Penampilannya sekarang dengan lumuran es krim terlebih tampang melas sih . . .
Oke untuk jadi pengemis . . .
Tapi . . .
JDUAK!
Ternyata yang diminta malah memukul Bayu dengan Iron Driver. Mantep juga ya.
❝ BAY, TOLONG NGEMIS NYA PAKAI OTAK! Mana ada Harpy ngerampok manusia, yang ada dibunuh duluan! ❞ Geram sang High Priest wanita dengan bunga Flamboyan yang terangkai manis di rambut pirangnya seraya mengacungkan ujung Iron Driver layaknya pemain Golf andalan.
❝ SENJA! ❞ Bayu kaget, segera berdiri dan di sumpel mulut Senja dengan plastik. ❝ LO JADI JUNIOR GALAK AMAT SAMA SENIOR! ❞ Gak kalah galak dia, saudara sekalian.
❝ EH BAY! JANGAN MENTANG-MENTANG LO LEBIH TUA BISA JADI SENIOR! HARGA DIRI LO KEK JUNIOR. ❞ Jleb banget ya kata-kata Senja. Tapi tak mempan bagi Bayu yang seperti ibu kos nagih bulanan.
❝ IH BODO AMAT. YANG PENTING HARGA DIRI GUE INI! PEDULI AMAT, SIH! ❞ Mengacungkan jari tengah— Eh jari telunjuk tepat di depan wajah Senja. ❝ SINI BERSEDEKAH LO SAMA SENIOR! ❞
Tepok tangan Bayu yang sedang mengacungkan jari telunjuk tepat dihadapannya, ❝ IDIH RENDAH AMAT LO JADI SENIOR! NGEMIS MULU! CARI KEK DUIT! LAWAN MOMON* KEK! ❞
❛ Iya, ya. Benar juga ya . . . Kenapa ga kepikiran lawan momon . . . ❜ Batin Bayu terbuka, layaknya resleting celana nya yang udah kebuka dari awal.
Hebatnya cewek ini selalu autofokus, Senja kemudian menutup mata dan LAGI-LAGI memukul Bayu dengan Iron Driver. ❝ UDAH MISKIN, MESUM! RESLETING LO TUH KEBUKA, BAY! ❞
Kelar hidup lu Bay! Malu dah di depan cewek saat resleting kebuka. Lagian kok gimana ini resleting terbuka sendiri sih? ❝ EH IYA! ❞ Bayu langsung balik badan kebelakang dan segera menaikan resletingnya.
❝ HALAH! ELU LIAT AJA LAGI SEN! ❞ Toyor kepala Senja setelah resletingnya kembali tertutup seperti sedia kala.
❝ MANA SENJA TAU! ❞ Kemudian menghela nafas; kok bisa sih dia punya senior seperti tawanan yang baru saja keluar dari penangkaran New World . . . Oh iya, temennya Bintang sih.
❝ Ngomong-ngomong Bay, lu kok disini ngemis? Gak ada kerjaan lebih elit gitu? ❞
❝ INI GUE KEPEPET, DEK SENJA! ❞ Ucap Bayu beserta gemerisik semilir angin panas Lighthalzen yang menjadi BGM lebay diantara percakapan sang senior agak waras dan junior yang butuh kejelasan taraf waras. Tidak dapat diidentifikasi apakah itu air mata atau bahkan lelehan es krim yang tersisa, tapi hal itu semakin terlihat Bayu menjadi seorang pengemis emosional.
❝ YA AMPUN BAY! Lu kesian banget. ❞ Senja hanya menggeleng-geleng kepalanya, memperhatikan seniornya dalam hati berkata,
❛ Kasihan amat ini senior gue . . . ❜
Padahal, Bayu gak pantas dikasihani sama sekali.
Kemudian Senja menghela nafas lagi, ❝ Gini aja deh Bay. Lu bunuh momon. Terus lu jual hasil drop nya. ❞ sambil menyerahkan Weapon yang bukan satu-satunya, namun paling keramat karena Drop MVP. ❝ Yaudah nih Iron Driver nya Senja pinjemin dulu. Awas lu kalau ilang! ❞
Merasa tumben banget kalau junior nya ini jadi baik banget, refleks Bayu mau terjang junior yang sangat tidak dikasihi nya. ❝ AH SENJA LU BAIK BANGET! ❞
Senja? Baik? Salah besar, Bay . . .
Senja yang merasa akan menjadi target terjang segera menghindar atau pakaian dia bakal ikutan lengket. ❝ Wooo . . . Selow Bay selow. ❞
GEDEBUK!
Karena Senja menghindar, Bayu jatuh tersungkur di atas tanah Lighthalzen. ❝ SENJA KOK LU GAK MAU GUE TERJANG? ❞
❝ Sorry Bay, Senja udah dipanggil mau naik pesawat tuh. Senja duluan ya! Increase Agi! ❞ Ucap Senja seraya casting spell Increase Agi dan cepat-cepat segera meninggalkan senior nya. Dasar junior kurang dihajar.
Disinilah Bayu, bangkit dari posisi tidak elitnya (alias tersungkur di atas tanah Lighthalzen), dan berdiri hanya memandangi Weapon dari junior nya, ❝ Wah, ini keknya senjata MVP nih. Gue lupa, pokoknya yang ijo aja bentuknya. ❞ kemudian Bayu menatap lurus kedepan dan tersenyum rada tidak ikhlas karena ada dendam sama si sobatnya itu, ❝ Liat lu Bintang, gue bakal beli es krim lebih banyak dan tiga perempat dari yang gue beli jadi milik gue. HUAHAHAHAHA! ❞ Oke Bayu jadi maniak gegara kepanasan juga ternyata.
Mari kita lihat. Sosok Bayu tengah mencari kesana kemari membawa alamat~ Jreng jreng~
Eh eh kok jadi dangdutan di Lightgalzen? (Lirik Kafra yang joget)
Ya kembali ke Bayu, kasihan dia daritadi tidak dapat menemukan tempat momon bersarang. Bukannya apa, Bayu sedang menghindari tempat Warp BioLab karena dia sudah quest BioLab sebulan lalu bersama anak Guild.
Bisa gawat jika dia tiba-tiba masuk ke dalam BioLab sendirian.
❝ Wah disini rawan Warp BioLab nih. ❞ Ujar Bayu sembari menggaruk kepala layaknya Yoyo yang sedang makan pisang seraya mengalihkan pandangannya ke . . .
❝ EH ITU PORTAL FIELD! ❞ Tanpa basa basi lebih lanjut, segera dia casting, ❝ Increase Agi! ❞ dan lari ke Portal itu dengan kecepatan bagai cahaya. Kesempatan emas kenapa di tolak? Dan tibalah dia di Lighthalzen Field 01 dimana semua monster yang memiliki ras tanaman berkumpul jadi satu. Termasuk Metaling yang drop Itemnya lumayan mahal ketika dijual.
Satu Metaling terbunuh dan drop jubilee, large jellopy, flexible tube, iron bahkan iron ore yang kalau dijual gak sampai ribuan Zeny tapi lumayanlah kalau banyak. Tanpa basa basi lagi hingga akhirnya Bayu membunuh kesembilan belas Metaling hingga mendapatkan . . .
❝ Wah pistol apaan nih? Keren banget. Lumayan nih kalo gue jual ke Gunslinger nya langsung dibanding ke penjual biasa (NPC*), bisa lebih mahal. ❞ Kan . . . Bayu mulai jadi mata duitan. Dan tanpa dia sadari hingga kakinya terantuk bahkan sampai terinjak . . .
Krak . . .
❝ Eh? Bunyi apaan tuh? ❞ Bayu masih belum lihat ke bawah.
Krek krak . . .
❝ Kok kayak bunyi ranting patah? ❞
KRAK!
Dan kali ini bunyi nya semakin kencang hingga membuat Bayu mau tak mau tapi harus mau melihat sesuatu yang ia injak. Berharap bukan kakinya Rafflesia yang diinjak . . .
Dan hebatnya doa seorang High Priest selalu dikabulkan dan memang bukan kaki Rafflesia yang diinjak,
namun melainkan . . .
❝ Mampus gue, kalau kek gini gue berdoa nginjek Rafflesia aja . . . ❞ Kaki kanan yang menginjak sesuatu seperti ranting ia bawa kebelakang, mata nya terbelalak bagaikan Merman yang melihat manusia mampu bernafas di dalam air, dan bibir nya tak bisa ia tutup layaknya mulut Siroma yang juga menebar senyum yang hangat di tempat yang dingin.
Hingga muncul sesuatu sosok yang sangat tak diharapkan oleh siapapun yang sedang tangan kosong.
❝ Ah yang begini nih yang gue gak suka dari orang yang suka buang ranting sembarangan. Tch. ❞ Segera ia gulung lengan pakaiannya, juga celana panjangnya. Semua Item telah masuk ke Inventory dengan damai.
Sementara sang sosok keluar dengan aura beracunnya, disertai jubah hitam yang gelap bagaikan malam. Ah. Lihatlah rambut sosok tersebut yang begitu menggelegar tapi tak kalah cetar dengan sosok dihadapannya. Iron Driver telah Bayu genggam layaknya Bat Baseball. Kuda kuda telah terpatri kencang di atas daratan. Suasana dibuat semakin tegang. Terlebih sorot kedua mata mereka begitu tajam satu sama lain bagai musuh bebuyutan. Bedanya yang satu disertai cengiran yang satu disertai senyum paksa.
❝ Oh Eremes doang . . . Eremes doang kok . . . Ahahaha . . . Eremes... ❞ Tawa maksa akhirnya lepas dari bibir Bayu bersamaan sang sosok yang dipanggil segera mengarahkan Katar ke arahnya berusaha untuk mencincang tubuh Bayu dengan Sonic Blow.
❝ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! ❞ Teriak Bayu dengan sangat tidak elitnya kemudian berlari tuk mempertahankan hidupnya dari Sonic Blow milik Eremes Guile. Katanya sih biar kekinian kalau teriak dulu.
Mari kita lihat, Bayu berlari sambil mengayunkan Iron Driver kesegalah arah hingga banyak momon yang mati dan drop Item ga guna. Ingus dan keringat jadi satu hingga akhirnya netes ke lidahnya. Ih jorok gak usah dibayangin, readers. Saya aja jijik ngetiknya.
❝ AHHHHHHHHHHH EREMES AMPUNI GUE! GUE MASIH PERAWA— EH PERJAKA! GUE MASIH MAU IDUP MASIH MAU JADI HIGH PRIEST YANG BAEK HATI DAN TIDAK SOMBONG GAK KAYA BINTANG YANG TENGIL! ❞ Bayu pun teriak-teriak sambil berlari di sekeliling field tersebut. Dan hebatnya Eremes masih dengan setia setiap saat mengikuti Bayu layaknya deodorant kala ia pakai waktu pagi itu. ❝ ARGH! ANUBIS LAH! GAK DIMANA GAK KEMANA ADA AJA ASINAN YANG NGIKUTIN GUE! GUE LAKU BANGET SIH DIKALANGAN ASINAN! ❞ Bayu pun teriak sambil menangis + menyesali takdir ditambah masih terus berlari menjadi satu. Ditambah badan lengket karena es krim dan cuaca saat itu panas.
Mampus lo Bay!
END OF BAYU❜S POV
Tatkala menunggu es krim, Bintang tertidur di atas bebatuan dermaga. Dan tidak lama pula ada yang melempar 100 Zeny ke samping dimana Bintang tertidur, tapi karena terlalu licin akhirnya 100 Zeny tersebut tidak bisa menjadi rezeki milik Bintang. Namun tidak lama setelah itu datanglah sesosok mantan— Ah bukan, Bintang gak punya mantan, laku aja sudah mujizat . . .
❝ Halo, sendirian saja nih? ❞ Sapa seorang Sniper cewek yang duduk disebelah Bintang tertidur.
❝ . . . Zzzzz . . . ❞ Bintang memang kebo. Asal tidur cukup, ngacangin cewek cantik pun oke.
❝ Ya elah mas, kebo amat sih. ❞ Bete, tapi masih noel-noel pipi Bintang yang begitu kenyal seperti adonan sagu.
PLOK!
Dengan tidak sadarnya, Bintang langsung menepok tangan Sniper cewek, karena dikira momon Anopheles sedang menyerang pipinya. Tapi masih saja Bintang asik tidur dan membalikkan posisi tidurnya hingga membelakangi sang Sniper cewek. ❝ . . . Zzzzzz . . . ❞
❝ IHH! Kok ditepok sih?! ❞ Sang Sniper manis makin bermanyun ria dan mengusap punggung tangannya yang merah. ❝ Ih pura-pura tidur. Dasar sombong! ❞ Dengan cepat sang Sniper bangkit berdiri dan segera meninggalkan Bintang sendirian.
Bintang oh Bintang. Bukan bintang yang dilangit tapi bukan juga bintang Assassin Cross yang tampil di cover Sograt Badass .
Bintang, si Assassin Cross biasa yang penuh dengan kehebohan.
Bintang soib nya Bayu tapi tak pernah dianggap oleh Bayu.
Sebelumnya ia tak pernah merasa semalas dan segalak ini. Daritadi siang kerjaannya hanya guling-gulingan terus di pelabuhan Alberta. Maklum dulu bercita-cita menjadi Taekwondo malah jadi tukang potong . . .
Tap!
Tap!
Tap!
❝ SET DAH INI TITISAN ANUBIS MALAH TIDUR! ❞
❝ . . . Grok—! ❞ Bintang yang sedang mengorok ria langsung kaget mendengar sesosok suara familiar tapi bukan saudaranya Drainliar. ❛ Bayu! ❜ Tergelonjak kaget pula lah batinnya.
Lihatlah sosok High Priest. Rambut biru yang kini sangat senada dengan langit Alberta, tangan kanan membawa sekantung penuh es krim, disertai Fashionable Glasses kaca merah yang ternyata tak kunjung luput dari atas kepalanya. Tapi . . .
Bintang segera bangun dan menoleh ke arah sumber suara. Tercenganglah ia melihat sobat gaibnya. ❝ Abis dicincang Eremes lu? ❞ Tanya Bintang santai. Saking santainya tanpa melihat perubahan roman pada sobat gaibnya tersebut. Dan tatapannya hanya tertuju pada es krim yang dipegang Bayu di tangan kanannya. ❝ Eh es krimnya dateng~! ❞ Nyengir selebar nyengir kuda pastinya.
Bintang nyengir kuda, sementara Bayu iklan pasta gigi yang gak ikhlas ditambah penampilannya yang sekarang mirip dengan gelandangan di daerah kumuh Lighthalzen dengan jubah High Priest yang compang camping, ditambah mukanya nya acak-acakan dan babak belur bonus tangan kirinya sedang menggenggam batu.
BATU BUAT APA BAY?
Ternyata Bayu telah menyiapkan kuda-kuda untuk melempar batu ke Bintang, dan . . .
DUK!
PLAK!
Cbyur!
Bintang sukses tercebur ke laut.
Untung tangannya terlatih untuk mencuri, jadi gampang memegang salah satu batu di tepian dermaga dan kemudian kepalanya timbul ke udara. Dengan mulut masih megap-megap membutuhkan oksigen, Bintang langsung ngomel-ngomel ke Bayu. ❝ EH NAPAS NYA BANG GOPI! LU KENAPE SIH PAKE LEMPAR GUE BATU SEGALA! GUE LANGSUNG KECEBUR, KAN! LU TAU SENDIRI GUE GABISA BERENANG! ❞
Kali ini Bayu tersenyum. Senyum penuh kemenangan kayak habis ngerjain newbie di PvP Room. Tangan kiri nya mengambil es krim dan berjalan mendekati Bintang. ❝ Lo tau gue kenapa, Bin? ❞ Menjilat pucuk es krim tersebut dengan santai dan wajahnya jadi maniak melihat Bintang yang geram . . . Eh keram.
❝ Gak tau gue Bay. Gue keram nih. ❞ Ujar Bintang yang keram perut karena nahan BAB.
Bayu mau kasih pelajaran, dia pura-pura tak peduli. Sembari menjilat pucuk es krim dengan santainya. ❝ Begini loh Bin~ Tadi gue dikejer-kejer sama Eremes masa. ❞ Ini antara curhat atau bangga. Kedua nya beda tipis pada situasi saat ini.
Bintang yang mendengarnya pun terkejut, sampai menelan air laut. ❝ ASIN BANGET! UHUK! ❞ Lalu kemudian ia memuntahkan air laut yang tadi baru ditelannya.
Ya gimana tak kaget, dugaannya tadi kok bisa benar terjadi?! ❝ HAH?! SERIUS LO BAY? ❞ Tanya Bintang penasaran yang bukannya langsung naik ke daratan malah masih di lautan sambil nahan BAB yang membuat perutnya keram. ❝ Aduh asli gue keram nih Bay bantuin mah bisa kali . . . ❞
Bayu kembali menjilat lagi pucuk es krimnya. Jilat terus Bay hingga tetes terakhir . . . ❝ Terus baju gue kena Sonic Blow. ❞
Antara keram dengan mules beda tipis sakitnya. Bukan Bintang namanya kalau tidak dapat mengakali soib nya tersebut. ❝ Aduh . . . Duh . . . ❞ Tangan kirinya berpura-pura memegang perutnya, sementara tangan kanannya masih memegang salah satu batu di tepian dermaga, biar tidak tenggelam, dan kepala seutuhnya masuk ke dalam air.
❝ Eh! Bintang! Lo gak apa kan?! ❞ Bayu yang masih asik menjilati es krim tersebut, wajahnya berubah menjadi pucat. Entah khawatir karena Bintang atau karena es krim nya sudah mau habis.
❛ Mampus, si Bayu pake acara nanya dulu lagi. Gatau gue disini lagi nahan napas. Daripada kelamaan gue lepas aja dah nih tangan kanan gue. ❜ Nekat sekali rencananya memang. Segera tangan kanannya dilepas tanpa aba-aba. Yah, kalau tidak nekat, sekali lagi bukan Bintang namanya.
❝ BINTAAAAAAANGGGGGG! ❞ Ingin copot mata Bayu dari tempatnya melihat soib nya akan tenggelam. Es krim yang sedari dipegangnya erat, jatuh tepat disebelahnya tanpa slow motion, Bayu segera menangkap salah satu tangan milik Bintang.
❛ UNTUNG GAK JADI TENGGELEM!❜ Batin Bintang. Lega pada akhirnya tangannya ditangkap juga.
Yang di dalam air santai karena tahu dirinya bakal diangkat ke daratan, sementara yang di daratan hampir meregang nyawa . . . Hidup itu memang tidak adil ternyata.
❝ BINTANGGGGGGGG! LU BERAT BANGET! ❞ Teriak Bayu yang sudah engap tapi masih dengan sekuat tenaga menarik Bintang ke daratan.
Sungguh persahabatan sejati.
❛ Seberat-beratnya gue masih beratan elo Bay. ❜ Tadinya mau nyeletuk, eh tapi nanti tak jadi diangkat. Jadi nyeletuknya dalam batin saja.
Akhirnya Bayu berhasil mengangkat Bintang sampai ke daratan.
Dan membiarkan Bintang tergeletak di atas daratan, kejemur matahari bak ikan mau diasinin.
❝ Hah . . . Hah . . . ❞ Bayu ngos-ngosan sambil duduk di sebelah soibnya yang terkapar. Iyalah, siapa yang gak ngos-ngosan ngangkat orang yang hampir tenggelem.
❝ Gue hampir mati . . . ❞ Ucap Bintang yang tak tahu diri dan tak tahu diuntung. Padahal aslinya dia yang nenggelemin diri sendiri.
❝ Jangan deh, Bin. Jangan mati dulu, lu masih punya cicilan Dopel Card yang belom lunas ke Rangga. Nanti kalo lu mati, malah gue yang nanggung cicilannya. ❞ Jelas Bayu terang-terangan yang gak mau dilimpahi hutang.
❝ Ah elo temen sekarat masih aja ngomongin utang. Gak baik, Bay. Nanti gue mati beneran gimana? ❞
❝ Sebenernya sih kalo lu mati gue ikhlas, Bin. Masalahnya lu banyak utang. Lu tuh salah satu Assassin yang paling dikenal se Rune Midgard karena nunggak dan banyak utang. ❞
❝ Gak enak banget gue dikenalnya karena sering nunggak dan utang. Asinan lain juga begitu kok. ❞
❝ Tapi kenyataannya memang begitu, Bin. Dan ternyata setiap Assassin selalu gitu ya? Heran, untung gue jadi High Priest. ❞
❝ Dan elo High Priest paling pelit se Rune Midgard. ❞
❝ Kata siapa? ❞
❝ Kata si Senja lah. ❞
❝ Ah dia lagi lo percaya. ❞ Bayu menggeleng-geleng kepala, sambil megang jidat sendiri. ❝ Tukang ngibul gitu, dia. ❞
❝ Gitu gitu kan Senja murid elo, Bay. ❞ Celetuk Bintang.
❝ Iya sih . . . TAPI EH— MASA GUE KETEMU SENJA DI LIGHTHALZEN. TERUS GUE DIEJEK MASA. ❞ Spontan Bayu yang tiba-tiba teringat akan kejadian naas sebelumnya.
❝ HAH? Lo ngapain ke Lighthalzen? ❞ Tanya Bintang ringan dan kemudian ikut duduk.
❝ YA NYARI PESENAN ELO LAH! ❞ Jawab Bayu sambil menjitak kepala Bintang.
❝ ADUH! KOK GUE DIJITAK? ❞ Teriak Bintang mengaduh sambil mengelus-ngelus bagian kepalanya yang kena jitak. ❝ Hah? Lo nyari es krim sampai ke Lighthalzen? Greget juga lo! Di Jawaii kan banyak. ❞
❝ HEH! Gue juga tau kalo di Jawaii banyak es krim! Cuma pas itu lagi abis stocknya! ❞ Wajah Bayu sudah merah padam, antara kesal atau kepanasan.
❝ Terus lu ke Lighthalzen? Terus es krim yang tadi lu bawa mana? Perasaan lu tadi baru makan dikit deh. Terus baju lo kok begini? Muka lo kok memar? ❞
❝ BANYAK NANYA LU! ❞ Saking keselnya Bayu malah memukul Bintang menggunakan Iron Driver. ❝ ES KRIM NYA YA MELELEH LAH! Lu kira es krimnya dibuat dari kotoran Siroma yang gak bakal bisa cair?!❞
Lagi-lagi kena pukul Bayu. ❝ WADAW! ❞ Bintang mengelus lengannya yang kena pukul Iron Driver. ❝ Bay! Elo kenapa dah? Masih ngambek gegara gue suruh? Kan gw bilang, gak usah maksain diri. Kalo ga ada ya udah. ❞
❝ Nanti kalo lo gak dibeliin malah ngambek kek bocah! ❞ Jawab Bayu dengan nada marah. Sewot dia.
❝ Gak bakal! Kapan sih gue pernah begitu? ❞ Tanya Bayu santai. Dia lupa.
❝ LO LUPA CARD DOPEL LU? YANG ADA MERCHANT YANG JUAL RUGI CARD DOPEL DAN LU LAGI BOKEK? TERUS LU NGAMBEK KAYAK BOCAH GA DIBELIIN PERMEN?! ❞ Tunjuk muka Bintang pakai ujung Iron Driver. Sudah habis kesabaran ternyata.
Diingetin begitu, siapa yang gak malu? Bintang mah urat malu nya sudah putus, jadi cuma tertawa renyah pas ingat hal itu. ❝ A—Ah itu! Haha. Tapi itu Card Dopel, Bay! Masa iya gue ga beli. Ujung-ujungnya gue nyicil kan? ❞
❝ Tapi lo belum lunas! ❞ Ucap Bayu gregetan sambil pukul Bintang lagi pake Iron Driver ke lengan Bintang yang satunya.
❝ TAPI NANTI GUE LUNASIN BAYU SOBAT GAIB KU TERSAYANG! ❞ Bintang yang ikutan kesal, langsung toyor pipi Bayu.
❝ GAK USAH TEMPELENG GUE, BINTANG! LU GATAU GUE TUH AWALNYA UDAH BELI ES KRIM TAPI KURANG DUIT BUAT PULANG! ❞ Jelas Bayu menggebu-gebu.
Tapi yang dilihat di mata Bintang, Bayu nampak seperti seorang wanita yang sedang curhat karena ditolak sang gebetan. ❝ . . . ❞ Jadi Bintang hanya memperhatikan Bayu saja.
❝ TERUS LU GATAU PERJUANGAN GUE YANG AKHRNYA MANDI PAKAI LELEHAN ES KRIM MENCAIR KE BADAN. DEMI APA? DEMI PLASTIK KOSONG YANG BAKAL GUE PAKE BUAT NGEMIS! ❞
❝ . . . ❞ Bintang dengan tampang tabah masih memperhatikan soibnya yang sekarang mirip seperti dengan wanita yang sedang bulanan.
❝ TERUS BADAN GUE LENGKET! DAN LU TAU SENDIRI LIGHTHALZEN PANASNYA KAYAK APA JUGA KAN? ❞
❝ Gak . . . ❞ Jawab Bintang spontan dengan wajah datar tapi cukup membuatnya kesal bagi Bayu.
❝ ANUBIS LO! ❞ Ujung Iron Driver kembali dipukulkan pada tubuh Bayu.
Wah kekerasan di dermaga Alberta ini mah.
❝ SAKIT WOY! ❞ Ucap Bintang merintih campur kesel dan bingung. Kok soibnya jadi begini?
❝ Bay lu kenapa sih? Kok jadi demen mukul gue? ❞
❝ INI GEGARA ELO! GUE AKHIRNYA NYARI DUIT BUAT PULANG DAN BELI ES KRIMNYA LAGI! GAK SENGAJA DI LIGHTHALZEN FIELD GUE KEINJEK DBD! ❞
❝ BDB KELES! DBD MAH PENYAKIT! ❞
❝ YAUDAH BIASA AJA KALI! ❞
❝ Yaudah, yaudah. Terus gimana? ❞
❝ TERUS EREMES GUILE KELUAR DAN NGEJER GUE! Mana badan gue makin lengket lagi! ❞ Ngomel Bayu, saat mengingat kejadian tragis tersebut.
❝ Pfft . . . HUAHAHAHAHHAA! ❞ Ngakaklah Bintang sampai terguling-guling, terbatuk batuk hingga terkejang-kejang saat ia mengingat apa yang dia sendiri duga sebelumnya, jika Bayu pasti lama gegara dikejer Sonic Blownya Eremes. Kurang ajar memang.
❝ HEH! Temen macem apa lu! ❞ Iron Driver kembali melayang membuat memar tubuh Bintang. ❝ Temennya dikejer MVP malah ketawa. Lu memang kurang ajar kayak Anubis! Dan elo gak tau gue tuh kepanasan, Bin! GUA PANAS! Keringetan sampai daleman gue basah! ❞
❝ Ya terus? Kutang sama daleman lu basah? Lu mau ganti? Atau lu gak bawa kutang sama sekali? Ya udah nanti gue beliin dah buat soib gue tercinta ini. ❞ Bintang malah santai menanggapi temannya satu ini.
❝ Ya ampun, Bin. Bukan itu masalahnya! Bukan ITU! Bukan gara-gara kutang sama daleman gua basah! ❞
❝ Ya terus apa? ❞
❝ BADAN GUE LENGKET! Bercampur keringet! Lu gak pernah ngerasain mandi pakai lelehan es krim sih! ❞
❝ Terus mau lu apa? Lu kepanasan tapi mukul mukul gue? Lu mau gue ceburin di laut Alberta? Biar di serang Merman, di cabik Strouf, di raep Obeaune, TERUS DICIUM DEVIACE? Lu mau, HAH? ❞ Gertak Bintang yang kemudian berdiri dan berancang-ancang mengeluarkan +8 Chakram colok Dopel.
Kalau digertak kayak gitu biasanya pada takut. Tapi tak berlaku untuk Bayu ❝ Gue juga maunya juga gitu! Mau nyebur malah! ❞ Gregetnya Bayu memuncak tanpa memikirkan kata terakhir yang diucapkan Bintang mulai dari di serang sama Merman, di cabik sama Strouf, di cium Deviace, sampai frontalnya di ehem-raep-ehem sama Obeaune si mermaid mesum.
❝ Ya udah, lu nyebur sekarang! Kenapa? Gak mau nyebur? Butuh bantuan? ❞ Tanya Bintang dengan nada nyolot sambil mengarahkan mata Chakram ke hadapan Bayu. Ngancem ceritanya.
❝ Oh . . . Oke gue nyebur sekarang! ❞ Bayu dengan cepat meninju perut Bintang yang tanpa pertahanan. ❝ TAPI LU DULU YANG NYEBUR! ❞
BYURR!
Grep!
Bintang yang tercebur tidak jauh dari daratan tempat Bayu berdiri sehingga mempermudah Bintang untuk segera menggenggam pergelangan kaki Bayu, ❝ Gue mau nyebur bareng ELO! BIAR LO GAK KEPANASAN LAGI! ❞
BYURRRRRRR!
Alhasil kedua orang itu sama-sama tercebur dan bertahan hidup dengan mencoba berenang.
❝ DARATANNYA KOK GAK SAMPAI SAMPAI SIH?! ❞ Tanya Bayu yang sewot campur gregetan. Mengayunkan kedua tangannya kedepan kebelakang.
❝ Ya iyalah Bay! Lu aja berenang di tempat! ❞ Bintang sweatdrop setengah mati.
❝ LU JUGA DARITADI GAK SAMPAI! ❞ Bentak Bayu.
Ya, orang-orang yang lewat di sekitar dermaga hanya bisa memperhatikan mereka berdua dengan sweatdrop. Hebatnya kedua sobat itu gak ada malu sama sekali ketika diperhatiin kayak gitu. Tidak tahu akankah ada orang yang menolong mereka atau tidak. Itu masih menjadi rahasia Dewa Odin.
Ya begitulah kisah mereka di hari biasa yang terlalu panas.
Saking panasnya jadi begitu.
POJOK PENULIS :
YOOOOOWWWW READERS~~~! o((*^▽^*))o
Gimana ceritanya? ヾ(。・ω・)シ
Garing ya kayak kerupuk. #Krauss (Makan kerupuk)
Sebelum ke pokok permasalahan, jadi mau kasih sedikit penjelasan momon itu semua sudah pada tahu, kan? Momon itu monster. Sementara NPC itu Non-Player Character atau Non-Playable Character yang artinya character tapi bukan kita mainin.
Untuk non-player Ragnarok yang baca fanfic saia, jadi ada beberapa yang saia Italic itu ada nama kota, nama weapon, nama equip, nama item, nama musuh dan istilah lain di game Ragnarok. Sementara untuk nama skill atau dewa di Ragnarok selalu saia Bold.
Sementara untuk istilah penting lainnya terkadang saia Bold Italic.
Ya sebenarnya ini cerita pas waktu saia nunggu Bayu di Alberta, dia nya lagi ke Jawaii ketemu siapa gitu, ya terus saia nitip item Ice Cream buat Quest. Dan waktu itu gak tau kenapa server lagi error sehingga di kota manapun yang udah cerah makin cerah. Kecuali sih Nifflehelm, Payon sama Moscovia yang kadar cahayanya lumayan gak bikin silau mata kalau server lagi kayak gini. Mata saia jadi sakit nungguin itu anak. Serius deh saia gak bohong. (。•́︿•̀。)
Pokoknya waktu itu saia jadi ngomel-ngomel di dermaga, mau pergi ke Payon juga si Bayu bilang suruh tunggu si Alberta. Dan akhirnya saia malah berantem sama dia (read: Adu mulut). (╯°□°)╯︵ ┻━┻
Ditunggu comment, vote, review dan rate ya~. (〃´・ω・`)ゝ
Thank you readers~! (`・ε´-ゞ)