"Babe, apa kau baik?"
Pemuda berambut mencuat disamping Sakura memiringkan kepalanya saat Sakura tak menjawab apapun. Gadis berambut pink lembut itu memandang kosong kearah gorden besar bercorak garis-garis didalam kamar Sasuke. Sakura tak menjawab apapun, tapi Sasuke tak marah. Dia menunggu dengan baik.
"Sakura.." Panggil Sasuke lembut sambil menyelipkan sedikit rambut yang menjuntai kebelakang telinga Sakura, "Apa kau mau cerita sesuatu.."
Sakura hanya diam tak menjawab lagi. Tapi kali ini bulir-bulir air mata mulai membendung dikelopak matanya -menunggu untuk jatuh-. Sasuke terenguh, gadis itu mengigit bibir bawahnya keras, mencoba untuk menahan isakannya.
Melihat Sakura yang seperti melawan benaknya sendiri, Sasuke melingkarkan tangannya kepinggang Sakura dan menarik gadis itu untuk lebih bersandar kearahnya. Setelah kepala Sakura sudah berada di dadanya, tangan Sasuke terangkat naik dan mengelus rambut Sakura perlahan.
"Kau tidak apa-apa? Dimana yang sakit, hmm?" Tanya Sasuke lembut sambil sesekali mengecup-ngecup kepala Sakura.
Mendapat perlakuan lembut dari Sasuke, Sakura tak dapat lagi membendung tangisannya. Gadis berambut pink itu terisak kencang sambil mengencangkan pelukannya di leher kekar Sasuke, seperti meminta perlindungan.
Sasuke menatap Sakura dengan pandangan bersalah, "Apa aku terlalu kasar padamu?"
"Hiks.. ti-tidak kok" Jawab Sakura sambil terisak.
Sasuke mengerutkan alisnya tak mengerti, tangannya mengelus pubggung Sakura yang terbaret-baret parah, beberapa bekas baretannya pun ada yabg berdarah. "Apa ini masih sakit? Kau mau bilang padaku yang mana yang sakit?"
"Itu.. hiks.. tidak sakit, Sasuu" Sakura menggerakkan punggungnya kekanan dan kekiri, mencoba untuk melepaskan dirinya dari rengkuhan Sasuke.
"Jadi yang mana yang sakit?" Tanya Sasuke datar. Dia tak terbiasa mengatasi perempuan yabg merengek dan tak menjawab pertanyaannya.
Sakura mengangkat kepalanya keatas dan menatap Sasuke dengan pandangan berkabut-kabut karna air matanya yang masih membendung. Jari-jari kecil Sakura menoel perut berbentuk Sasuke gemas lalu menghela napas pelan.
"Apa kau tidak sayang padaku?" Tanya Sakura.
Sasuke mengerutkan alisnya tak mengerti. Sayang? Dia tak pernah memiliki perasaan itu sebelumnya. Baginya, selama orang tersebut menguntungkan, Sasuke akan tetap berpihak padanya. Kata sayang terdengar mengerikan ditelinga dominannya.
Tapi sejak bertemu Sakura memang Sasuke mulai merasakan perasaan posesif yang tak terkendali, tapi mungkin saja itu memang karna sifatnya yang dominan dan bossy.
"Aku.. tidak tahu, Sakura."
Sakura menghela napas pelan lalu menelusupkan wajahnya kedada Sasuke, "Yasudah deh kalau begitu," Sakura menatap Sasuke lagi, kali ini tatapannya menunjukkan seorang Sakura yang tegar, bukan yang cengeng seperti tadi, "Aku ada kuliah jam 3 sore. Aku akan pergi dulu, oke?"
Sakura bangkit dan mengecup pipi Sasuke cepat. Gadis itu berbalik hendak pergi saat Sasuke langsung menangkap tangannya dan menghadapkan Sakura di depannya.
"Ada apa Sasuke?" Tanya Sakura bingung.
"Punggungmu.. aku obati sebentar. Jangan pergi" Ujarnya datar.
Sakura menatap Sasuke nanar, "Maaf Sasuke, kali ini aku tak bisa terlambat. Aku akan pergi. Lusa aku akan datang lagi ya"
"Kenapa harus lusa?"
Menghela napas kesal, Sakura menjawab, "Iya karna aku akan pergi bersama Gaara besok untuk melihat lokasi pelaya-"
"Siapa Gaara?" Potong Sasuke.
Sejenak pipi Sakura merona tapi dengan cepat dia menyembunyikannya. Tapi perilakunya yang malu-malu bisa dengan cepat ditangkap Sasuke, membuat pemuda itu mengeratkan tangannya kelengan Sakura.
"Siapa Gaara?" Tanya Sasuke lagi.
"Eh? Gaara itu.. emh.. dia temanku" Kata Sakura.
Alis Sasuke mengerut kesal, "Lalu kenapa kau merona saat membicarakannya?"
"Tidak kok.. sudah ah aku mau pergi.. lepas Sasuke" Sakura menggerakkan lengannya yang mulai terasa sakit karna diremas oleh Sasuke.
Tak beberapa lama, Sasuke menghela napas lalu menyingkirkan poni Sakura kebelakang. Wajah Sasuke maju untuk mengecup dahi lebar Sakura.
"Baiklah.." Sakura mendadak melihat mata Sasuke berkilat sekilas, "..aku akan mengantarmu" Titah Sasuke cepat.
.
.
.
.
.
BDSM
Desclaimer : Masashi Kishimoto
Warn : AU, OOC, Typo, Lemon, Update 'gak tentu (tergantung jumlah review), Sex toys, RudeDom!Sasuke-Babygirl!Sakura.
VERYVERYWARNING : Guys please, ini cerita BDSM. jangan kalian kira BDSM itu cerita daddy yang menye2 kayak FSO series. Karna ini bakalan lebih sadis dan buat gerem. Mungkin kalian bakalan mikir 'Sasukenya jahat' atau 'Sakuranya kok pasrah banget?'.
Tapi inilah BDSM sesungghnya. Jadi, jika kalian bukan Submissive tolong jangan coba-coba.
If u don't like this story, just leave this page alone.
.
.
.
.
.
Sasuke meminggirkan mobil Porche nya tepat didepan lobi Fakultas Kedokteran, lalu menatap Sakura dikiri nya yang sedang memakai sepatu tanoa hak milik nya. Memang tadi sangkin terburu-buru, gadisnya itu tak sempat memakai pakaiannya dengan benar. Lihat saja.. kemeja yang belum dikancingkan setengah dan rok pensil sepanjang lutut berwarna hitam yang masih miring lalu rambut yang hanya dicepol menggunakan pulpen menjadi penampilan yang dipilih gadis ini.
Tunggu dulu, apa tadi Sasuke baru saja menyebut 'gadisnya'?
"Apa kau memang ingin keluar?" Tanya Sasuke.
Sakura mengerutkan alisnya lalu menatap Sasuke sambil tetap mengancingkan kemeja nya, "Apa maksudmu Sasu?"
"Iya.. kau tahu.. kita bisa melakukan sulap mobil bergoyang disini, hehe" kata Sasuke yang membuat pipi Sakura merona.
Sakura mendecak, "Dasar mesum. Aku tidak mau ah. Sebentar lagi ujian, aku tidak mungkin membolos lagi. Lagipula, Gaara tidak bersedia mengabsenkan namaku lagi".
Seketika suasana mobil yang tadinya hangat berubah menjadi dingin saat Sakura berkata seperti itu. Sakura meneguk ludah lalu melirik Sasuke dengan susah payah. Kali ini tangannya bergerak kerambutnya dan menyisir helaian pink itu dengan pelan.
"Sebenarnya siapa si Gaara ini?" Tanya Sasuke datar.
"Temanku, kan sudah kubilang padamu," kata Sakura cepat tanpa menghilangkan kegugupannya.
Sasuke melihat Sakura tajam lalu membalikkan tubuh gadis itu agar menghadap kearahnya. Netra onyx Sasuke menelusuri seluruh keindahan mata Sakura yang bening. Gigi Sasuke bergemeletuk kesal entah kenapa. Dia tak suka gadis pink berusia 19 tahun ini berdekatan dengan bocah yang entah bagaimana asalnya bernama Gaara itu.
"Kau tidak kuizinkan berdekatan dengan Si Gaara ini," titah Sasuke pelan tapi membuat Sakura harus meneguk air liusnya dengan susah payah. Pemuda ini menyeramkan sekali.
Sakura menghela napas pelan. Beberapa hari kenal dengan Sasuke membuatnya mengetahui sifat-sifat buruk masternya ini lengkap dengan cara menanganinya. Jadi Sakura hanya mendekat dan mengecup sisi kanan pipi Sasuke.
"Tenang saja. Aku milikmu, iyakan?" Tanya Sakura sambil tersenyum manis.
Sejenak, Sasuke sempat tertegun dan menatap Sakura tampa berkedip. Lalu engerjapkan matanya cepat dan menyeringai kearah Sakura. Sasuke menganggukkan kepalanya pelan tanda menyetujui lalu melepaskan tangannya dari bahunya.
"Bagus jika kau tahu. Ingat Sakura. Seluruh tubuhmu milikku. Jangan biarkan dia menyentuhmu seinchi pun, atau akan kupatahkan jari-jarinya satu persatu."
Sakura tertawa ringan dan mengelus lengan Sasuke manja, "Baiklah.. terserahmu saja. Daah"
Sehabis berkata seperti itu, Sakura membuka pinu disampingnya dan keluar sesudah memberi Sasuke sebuah kiss bye jarak jauh. Pemuda onyx itu hanya terkekeh lalu memacu mobilnya keluar dari area kampus.
Sakura menghela napas dan tersenyum senang sebelum sebuah lengan merangkulnya dari samping. Saat matanya melirik kekanan, sontak sudut bibirnya tersenyum lebar lalu balas merangku pinggang pria itu.
"Siapa itu, sayang?" Tanya Gaara pelan sambil menatap pagar tempat mobil Sasuke pergi.
Sakura tersenyum kecil lalu mengecup rahang Gaara, "Bukan siapa-siapa. Ayo masuk"
Gaara hanya terkekeh lalu menyeret Sakura untuk masuk. Tapi bukannya masuk kedalam gedung fakultas, Gaara menuntun Sakura untuk masuk kesebuah ruangan kosong dan menghimpit gadis itu agar menyender kepintu.
Hidung Gaara bersentuhan dengan puncak hidung Sakura, "Aku merindukanmu.. kemana kau selama beberapa hari ini?" Tanya Gaara pelan.
Sakura tertawa kecil lalu melingkarkan tangannya kebahu Gaara, "Maaf ya, sayang.." kata Sakura lalu meniup lembut tato 'ai' yang berada di dahi Gaara, "Aku sibuk sekali akhir-akhir ini" Kata Sakura dengan mata memelas.
Gaara hanya mengangguk kecil lalu meletakkan dahinya kedahi Sakura, "Aku kira kau sudah bosan padaku.."
"Mana mungkin aku bosan padamu. Kau itu imut dan ganteng dan pintar dan.. apalagi ya.. yang penting segala-galanya" Jawab Sakura sambil terkekeh geli.
Gaara membalas kekehan Sakura dengan tawa hingga mereka berdua tertawa bersama. Setelah hampir beberapa detik menertawakan perkataan Sakura, Gaara terdiam dan menatap Sakura dalam-dalam. Bibirnya maju dan mengecup sekilas bibir Sakura.
"Kau memakai parfum baru ya?" Tanya Gaara heran.
Sakura mengerutkan alisnya tak mengerti, "Maksudnya?"
"Wangimu tak seperti biasa.. seperti wangi parfum pria?" Tanya Gaara heran.
Sakura membeku. Kenapa dia bodoh sekali, pasti ini wangi parfum Sasuke yang menempel dibajunya karna pemuda itu yang menempel terus dengannya. Lalu apa yang harus dikatakannya pada Gaara? Ini memang parfum Sasuke gitu? Hell no.
"Ah ini.. kau tahu? Tadi aku membeli parfum untuk ayahku, besok hari ulangtahunnya."
Alis Gaara berkerut bingung, "Bukannya ulangtahun ayahmu bulan lalu? Kau ingat? Dia menggelar pesta mewah dan masuk ke koran kan?" Tanya Gaara.
Sakura menggigit bibir dalamnya kuat. Sialan. Kenapa dia bisa lupa.
"Ma-maksudku ulangtahun pernikahan ayahku" Kilah sakura cepat.
Sejenak Gaara hanya menatap gadis ini kosong dan tak percaya lalu memutuskan mengangguk dan tak menghiraukannya. Gaara mengecup bibir Sakura lembut sekali lagi lalu membuka pintu dibelakang mereka.
"Aku mengerti. Ayo keluar. Kita sudah terlambat 3 menit" Kata Gaara sambil tersenyum.
"Eh? I-iya."
Akhirnya Sakura hanya pasrah dibawa oleh Gaara keluar dari ruangan itu. Dan menjalani kelas dari guru Orochimaru yang terkenal galak.
.
.
TBC
.
.
A/n :
Maaf pendek dan lama -kalo yang satu ini udah sering sih aku- wkwkwk. Hayo siapa yang kesal sama Sakura? Banyak kan? Iya sama aku juga wkwk. Tapi Sakura punya alasan kok, jangan langsung di judge.
Oke target review kali ini adalah.. 25 hehe.
Aku tahu kalian banyak yang kesal, jadi silakan flame di komen tapi jaga bahasa ya.