"Sasuke-kun, kamu mau apa?"

"Kopi"

"Naluto-kun?"

"Aku teh aja, Sakula-chan!"

"Yaudah, aku mau bikin dulu. Sasuke sama Naluto jangan kemana mana ya. Nanti aku balik lagi" Sakura keluar dari rumah rumahan yang sedari tadi ditempatinya bersama kedua sahabatnya untuk bermain.

"Sasuke, kenapa sih kamu selalu memilih kopi? Kopi kan pahit?" tanya Naruto penasaran

"Hn"

"Ih ngomong yang benal dong! Aku kan nggak ngelti kamu ngomong apaan! Kamu pasti enggak lulus TK ya, makanya ngomongnya dikit banget" ucap Naruto asal. Bocah bersurai pirang ini menggembungkan pipinya yang chubby karna kesal.

"Kamu bodoh deh! Tentu aja aku belum lulus TK. Kita kan balu masuk TK 3 bulan yang lalu" jawab Sasuke ketus.

"Yasudah, makanya jawab dong kalo aku nanya!"

"Eng.. Kenapa aku suka kopi padahal kopi itu pahit?"

Naruto mengangguk antusias.

"Kalena Sakula manis" jawab Sasuke. Rona kemerahan samar terlihat di pipi chubby nya yang putih. Naruto mengerutkan kening tidak mengerti.

"Maksudnya? Apa hubungannya sama Sakula?

"Sepahit apapun kopinya, tapi kalo sambil ngeliatin Sakula, pasti manis. Dia kan kaya gula. Manis tapi enggak bikin eneg" Sasuke menjelaskan dengan kalem.

" ... "

Ett dah, ini beneran anak TK kan?

••••

Kindergarten (maybe)

By Hinamori Hikari

Disclaimer : always Masashi K.

Rated : K+

Genre : Friendship

Oneshoot!

Warn : OOC, nista, gaje, typo(s), bahasa non baku, etc.

Happy read!

••••

"Maaf lama ya Sasuke-kun, Naluto-kun!" Sakura masuk dengan nampan, gelas, dan teko plastik mainan berwarna pink. Bocah perempuan itu tersenyum manis, lalu duduk di depan kedua sahabat yang dikenalnya sejak bayi itu. Keluarga Haruno, Uchiha, dan Namikaze memang sangat dekat bak keluarga besar. Jadi wajar kalau anak anak mereka juga saling bersahabat satu sama lain.

"Tidak apa apa Sakula-chan. Ya kan Sasu?"

Sasuke mengangguk. Iris kelam nya menatap intens setiap gerakan yang Sakura lakukan di depan matanya. Mulai dari menuangkan teh dan kopi imajiner, sampai pura pura mengaduk isi gelas dengan ujung jarinya.

"Ini kopi untuk Sasuke-kun, dan ini teh untuk Naluto-kun!"

"Telima kasih, Saku-chan"

"Hn"

"Sama sama!" balas Sakura riang. Ia merapikan kembali mainan plastik yang tadi digunakannya, lalu meletakkannya di sudut rumah rumahan.

"Anak anak! Ayo kumpul disini sekarang!" suara lembut Kakashi-sensei membuat Naruto dan Sakura sedikit cemberut karna acara bermain mereka terganggu. Berbeda dengan Sasuke yang tetap memasang wajah datar.

"Huh, Kakashi-sensei mengganggu saja!" ucap Naruto ketus. Ia meletakkan cangkir mainannya dan keluar dari rumah rumahan diikuti kedua temannya.

Di tengah ruang kelas, nampak seorang lelaki tampan bersurai perak dan memakai masker sedang duduk di situ. Tangannya terlihat menyelipkan buku bersampul oranye di saku bajunya, lalu segera berujar lagi.

"Ayo sini cepat, sensei ingin memberitahu sesuatu"

Pria tampan yang memanggil dirinya dengan sebutan sensei itu melambaikan tangannya pada anak anak untuk segera berkumpul di tengah bersamanya.

"Mendokusei" terlihat seorang bocah lelaki dengan rambut diikat menguap malas. Matanya nampak setengah terpejam seperti menahan kantuk.

"Ada apa sih Kakashi-sensei? Kita kan lagi main" gerutu bocah perempuan berambut pirang.

"Aku lagi makan!" timpal bocah lelaki gemuk yang sedari tadi memegang kripik.

"Aku lagi tidul" sahut bocah rambut nanas tadi.

"Baiklah, sudah berkumpul semua kan?" tanya sang sensei lembut.

"Sudah, Kakashi-sensei!" jawab anak anak kompak.

"Baiklah, ada berita menyenangkan untuk kalian" mulai Kakashi. Irisnya menelusuri satu persatu raut wajah anak didiknya. Mulai dari yang bersemangat, penasaran, malu malu, mengantuk, sampai tanpa ekspresi sama sekali.

"Ada apa Kakashi-sensei?" tanya Naruto tidak sabaran.

"Sabar Naru-chan" Kakashi melempar senyum pada Naruto walau terhalang oleh maskernya. Sementara Naruto yang dipanggil dengan suffix-chan pun cemberut.

"Begini, besok kita akan melaksanakan gerak jalan memutari daerah ini. Dan sensei harap kalian semua mengikutinya"

"HAH? Memutali daelah ini? Keliling Konoha maksud sensei?" tanya Naruto shock. Pasalnya Konoha adalah daerah yang cukup luas. Dan bagi anak kecil seperti Naruto, mengelilingi Konoha sama dengan menjelajahi seluruh penjuru Asia. Namanya juga bocah.

"Tidak, Naruto. Hanya sekitar sini saja, paling paling cuman 25 menit"

"Tidak mau senseeeiii!" rengek Sakura lantang.

"Hm? Kenapa Saku-chan?" iris Kakashi beralih pada gadis cilik berambut bubblegum itu

"Kan capek!" gerutu gadis cilik itu.

"Saku-chan, hanya 25 menit kok, enggak lama. Kan bagus untuk kesehatan juga" bujuk Kakashi.

"Nggak mau! Capek!"

"Nanti aku gendong" jawaban polos dari Sasuke membuat Kakashi tersedak air liur nya sendiri.

"Memangnya Sasu kuat? Sakula kan belat. Waktu itu Nalu pelnah gendong Saku-chan, tapi enggak kuat. Abisnya Saku belat banget!" oceh Naruto.

"Enggak. Aku kan kuat, enggak kaya kamu yang lemah" ucapan datar dari Sasuke membuat Naruto cemberut.

"Iihh aku enggak lemah! Kata kaa-chan, Nalu itu kuat. Buktinya Nalu seling bantuin kaa-chan bawa belanjaan"

"Kalau kamu kuat, masa gendong Sakula aja gak bisa?"

"Waktu itu Nalu lagi sakit! Makanya Nalu nggak kuat gendong Saku-chan"

"Alasan"

"Benel kok!"

"Eh sudah, sudah. Tidak usah berantem lagi ya Sasuke, Naruto" Kakashi buru buru memisahkan 2 anak berbeda warna rambut itu sebelum terjadi perkelahian.

"Tapi Kaka-sensei, Nalu itu enggak lemah sepelti apa yang dibilang Sasu tadi!" Naruto menunjuk Sasuke. Matanya mulai berkaca kaca, bertanda sebentar lagi akan tumpah.

"Iya iya, Naru itu kuat kok! Buktinya Naru sering bantuin kaa-chan bawa belanjaan kan? Saku-chan memang berat, makanya Naru susah gendongnya" Kakashi langsung menenangkan Naruto yang hendak menangis. Bisa gawat kalau putra tunggal Namikaze ini menangis. Naruto akan menangis dengan keras tanpa bisa dihentikan oleh siapapun. Satu satunya orang yang mampu menghentikan tangisan Naruto hanya sang mami, Kushina.

Kakashi pernah merasakannya. 2 minggu setelah tahun ajaran baru, Kakashi yang merasa bahwa Naruto adalah anak yang kalem mencoba menggodanya dengan berkata bahwa Sakura akan dibawa pulang oleh Kakashi dan dijadikan boneka di rumahnya. Awalnya Naru berkata tidak boleh, namun Kakashi tetap kekeuh. Spontan Naru pun menangis sembari berteriak tidak boleh, tidak belpelikemanusiaan (berperi kemanusiaan), dan sebagainya. Alhasil Kakashi kewalahan menenangkan bocah pirang ini, walau telah dibujuk dengan berbagai macam mainan dan makanan favoritnya, serta bujukan sahabatnya, Naruto tetap menangis hingga Kakashi angkat tangan dan menelepon sang nyonya Namikaze, Kushina.

Barulah setelah Kushina datang, Naruto pun berhenti menangis. Melelahkan memang. Kakashi pun bersumpah tidak akan membuat Naruto menangis lagi. Karna selain melelahkan, ia juga mendapat 'ancaman sayang' dari mama muda berambut merah itu. Cantik cantik monster.

"Jadi? Nalu enggak lemah kan Kakashi-sensei?"

"Enggak Naru. Memang Saku-chan kok yang berat" Kakashi mengusap pucuk kepala Naruto. Ia lupa bahwa yang objek yang dibicarakan ada di samping Naruto.

"Sensei? Hiks.. Hiks.."

"Eehh?" irisnya bergulir pada putri bungsu Haruno. Terlihat Sakura sedang terisak sembari mengusap kelopak matanya yang memerah.

"Saku-chan kenapaa?" aduh! Kayaknya Sakura tersinggung dengan ucapan Kakashi. Ini anak kan sensitif banget. Pria bermasker itu lupa kalau Saku ada persis di depannya.

"Kakashi-sensei jahat! Aku.. Hiks.. Aku kan enggak gendut!" teriaknya. "Aku udah belusaha diet, tapi kenapa sensei dan Nalu tetep bilang kalau aku gendut?" lanjut Sakura.

Kakashi menepuk dahi. Ini anak kok udah ngerti pasal diet diet an sih? Tahu darimana, coba? Duh, orang tamvan pusing.

"Eh Sakula, memang kamu diet nya kaya gimana?" tanya Ino tiba tiba.

"A.. Aku diet enggak makan anmitsu sa.. Sama dango sehali" jawab Sakura, masih dengan sesegukan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Itu namanya bukan diet, Sakulaaa" ucap Ino gemas. "Namanya diet itu enggak makan yang manis manis selama belbulan bulan!" lanjut Ino

"Hah? Selama belbulan bulan? Aku gak bisa, Ino. Anmitsu sama dango itu udah bagian dali hidup aku!" timpal Sakura puitis. "Lagian, aku enggak tahan kalo gak makan yang manis manis!" lanjutnya.

"Kamu gak usah makan yang manis manis" tiba tiba Sasuke ikut berucap.

"Eh? Kenapa Sasuke-kun?"

"Kan kamu udah manis" jawab Sasuke kalem. "Kalo Sakula kebanyakan makan yang manis manis, nanti aku sakit diabetes!"

Kakashi tersedak air liurnya untuk yang kedua kali. WOY, INI ANAK TK KENAPA BISA JAGO GOMBAL? Kakashi yang udah bangkotan aja gak bisa gombalin cewek. TERUS, INI ANAK KOK TAU PENYAKIT DIABETES? SIAPA YANG NGAJARIN SIH? *capslock jebol*

Memang benar adanya kalau Uchiha itu punya IQ dan kemampuan di atas rata rata.

"Ah, yang benel?" Sakura tersipu malu. Ia menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Hn"

"Tapi Sakula halus tetep diet!" sela Ino. "Bial enggak gendut!"

Sakura menurunkan tangannya, memperlihatkan wajahnya yang masam dan hendak menangis.

"Tuh kaaaannn!"

"Kamu enggak gendut. Naluto, sensei, sama Ino nya aja yang lebay" Sasuke menepuk kepala Sakura lalu mengacaknya.

"Tapi Sasuke-kun.."

"Sasu benel kok, kamu itu enggak gendut" Naruto turut tersenyum, walau matanya masih memerah.

Huufft. Kakashi menghela nafas lega. Setidaknya perkataan Sasuke dan Naruto tadi membuat Sakura tidak jadi menangis. Terbebaslah Kakashi dari ancaman sang sulung Haruno yang mengidap sister complex itu - Haruno Orochimaru. Tapi tetep aja Kakashi masih shock atas gombalan Sasuke tadi. Duh, kayaknya dia harus berguru pada Sasuke tentang cara menggombal yang baik dan benar. Biar gak jomblo terus :')

"Baiklah baiklah, sebentar lagi jam pulang sekolah. Jangan lupa besok jam 8 kita gerak jalan yaaa" Kakashi buru buru mengakhiri aktivitas hari itu, sebelum hal yang tidak diinginkan dan di luar akal sehat terjadi (lagi).

"Yeaaayy!"

"Shikamaru, siapkan!"

"Ck. Hoaamm.. Bersiap! Berdoa dimulai!"

.

.

"Baiklah anak anak ku! Kita akan memulai pagi ini dengan aktifitas yang mengasyikkan! Ayo semua berbaris dengan rapi ya!" intruksi Kakashi dengan semangat. Buku bersampul oranye terlihat menyembul di balik kantong celananya.

"Baiklah, mari kita berangkat!" ucapan tak kalah semangat juga keluar dari mulut sang guru cantik, Shizune. Kakashi bertugas menjaga murid murid dengan mengawasi dari belakang, sementara Shizune paling depan.

Sekitar 20 anak TK TadiKa kak Mesra mulai berjalan keluar pekarangan sekolah sambil tertawa riang. Sakura berada di tengah antara Sasuke dan Naruto. Mereka juga asyik bercanda, walau yang paling rusuh tetap Naruto sih.

"Ayo kita main tebak tebakan!" seru Naruto.

"Tebak tebakan apa?" Sakura memandang teman pirangnya dengan penasaran.

"Aku ngasih tebak tebakan, nanti kalian jawab ya!"

"Sepeltinya menalik! Aku ikutan ya!" timpal Ino.

"Aku juga!" seru Kiba

"Ngg.. A.. Aku bo.. Boleh i.. Ikut?" tanya seorang gadis cilik berwajah manis yang tampak malu malu.

"Boleh kok Hinata-chan!" jawab Naruto riang

Wajah bocah Hyuuga itu terlihat memerah layaknya kepiting dimasukin ke air mendidih.

"Aku duluan ya!" seru Naruto lagi. "Tebak ya, benda apa yang bentuknya panjang dan ada gagang pintunya?" tanya Naruto.

"Tentu saja pintu!" jawab kelima anak itu serempak.

"Hehe, kalian telnyata pintal ya!" kekeh Naruto.

"Bukan, tapi peltanyaan kamu telalu mudah, baka!" seru Ino. "Sekalang gililanku ya! Tebak, olang apa yang kalo belenang lambutnya gak basah? (Sekarang giliranku ya! Tebak, orang apa yang kalo berenang rambutnya gak basah?)"

"Nggg.. Mungkin dia pake penutup kepala?" tebak Sakura.

"Salah!"

"Oh oh Nalu tau! Pasti kolam lenangnya gak ada ail ya?" seru Naruto

"Ih, masa ada olang belenang gak ada ail nya sih?" gerutu Ino.

"Olangnya botak, alias gak punya lambut" jawab Sasuke tiba tiba.

"Ah betul sekali!" sorak Ino. "Sasu pintal!"

"Hn"

"Sekalang aku ya" sambung Kiba. "Makhluk apa yang lambutnya walna pelak, telus gak pelnah punya pacal? (Makhluk apa yang rambutnya warna perak, terus gak pernah punya pacar)"

"Ahaha, Kakashi-sensei!" seru Ino. Kakashi yang merasa namanya disebut, mengintip sedikit dari balik novel oranye nya.

"Betul!" Kiba bertepuk tangan.

"Aku ya!" Sakura mengangkat tangan. "Tebak, kenapa sensei-yang-gak-punya-pacal alias jomblo itu sangat menyebalkan?"

Kakashi yang merasa tersindir atas pertanyaan-yang bukan termasuk dalam tebak tebakan- itu menurunkan novel kesayangannya dari depan wajahnya.

"Ehem. Maksud Saku-chan itu, Kaka-sensei?" tanya Kakashi lembut. Sakura pun menengok dan menunjukkan wajah malasnya.

"Menulut sensei?"

"Memangnya sensei menyebalkan, hm?" Kakashi berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan Sakura.

"Sangat! Sangat sangat menyebalkan!" decak Sakura sembari berkacak pinggang.

"Sensei tidak merasa kalau sensei menyebalkan"

"Huh! Pokoknya sensei nyebelin!"

"Yaudah kalau begitu" Kakashi berdiri lagi. "Sensei ngambek sama Saku-chan" lanjutnya.

"Ih, Kaka-sensei bapelan!" celetuk Ino.

"Hah? Sensei nggak baperan tuh!" elak Kakashi.

"Pantes aja sensei gak punya pacal. Mana ada cewek yang tahan sama cowok bapelan kayak sensei" ujar Kiba polos.

Kakashi keselek. Lagi. Duh, kalo begini mah Kakashi beneran baper dah ;'( mana ntuh anak ngomongnya blak blak an, lagi. Ngena tjuy.

"Ehem" Kakashi kembali membuka novelnya, berusaha jaga image.

"Jadi jawabannya apa?" tanya Naruto.

"Jawabannya, sensei yang gak punya pacal alias jomblo itu bisa jadi nyebelin kalena gak ada yang pelhatian sama dia. Makanya dia nyebelin buat cali pelhatian. Istilahnya capel" jawab Ino sok tahu.

Kakashi yang mendengarnya shock dan tersandung baby semut merah yang lagi lewat.

"Bisa jadi" Sakura manggut manggut sok tahu juga.

"Hinata? Giliran kamu" Naruto menepuk pundak Hinata. Gadis cilik Hyuuga itu terkejut atas tepukan Naruto dan wajahnya kembali memerah.

"Hinata-chan sakit?" tanya Sakura cemas.

"Engg.. Enggak Saku-chan"

"Yaudah, sekarang giliran kamu"

"Et.. Etto.. Ngg.. Ba.. B-bagaimana.. Ca.. Cala memasukkan gajah k-ke da.. Dalam kulkas?" tanya Hinata tergagap.

"Ya buka kulkasnya, telus masukin gajahnya" jawab Naruto polos.

"Be.. B-betul!"

"Yeaaayy! Akhilnya Nalu pintal!" sorak Naruto riang. "Sekalang tinggal Sasu!"

"Hn. Makhluk apa yang manis, lucu, imut, dan bikin gemes?" tanya Sasuke cepat.

"Ngg.. Kucing?" tebak Naruto. Sasuke menggeleng.

"Kelinci?"

"P.. P-panda?"

"Anjing?"

"Penguin?"

"Hn. Salah semua".

"Terus jawabannya apa?" teman temannya mengerutkan kening.

"Hn. Sakula-chan" Sasuke membuang muka, menutupi rasa malu dan merah samar di pipinya.

Kakashi yang mendengarnya langsung terbatuk, sedangkan Naruto, Kiba, Hinata dan Ino sweatdrop. Sakura? Ia tersipu malu.

Duh -_-

.

.

"Kaka-senseeii" rengekan Sakura membuat Kakashi yang sedang asyik dengan novelnya, segera menutup buku kesayangannya dan beralih ke Naruto

"Ya Saku-chan?"

"Saku capeeekk" Sakura mulai merengek manja.

"Sebentar lagi kok. Tuh, gedung sekolah kita udah keliatan"

"Gak kuat!"

"Sini, aku gendong" Sasuke tiba tiba sudah berjongkok di depan gadis cilik ini.

"Eh? Memang Sasu kuat?" tanya Kakashi khawatir.

"Tenang aja. Sasu udah seling kok gendong Saku-chan. Sasu kan enggak kaya sensei. Lihat aja pundaknya, sampe beldebu gala gala kelamaan gak ada yang sendelan. (Lihat aja pundaknya, sampe berdebu gara gara kelamaan gak ada yang senderan)" sindir Sasu.

JLEB!

Dalam. Ngena. Sakit. Hina. Nista. KALAH SAMA ANAK TK TJUY!

Sakura langsung nemplok di punggung Sasu, yang langsung sigap berjalan menuju gedung sekolah yang tinggal beberapa meter lagi. Naruto menghentakkan kaki, entah mengapa raut wajahnya berubah kesal.

Kakashi lagi dan lagi tersedak air liurnya sendiri. Ia pun lantas pundung di pojokan, merasa harga dirinya yang tiba tiba jatuh cuman gara gara anak TK

Kakashi kalah sama anak TK? HAHAHANJIR :')

.

.

END!

.

CH3 (Curahan Hati Hinamori Hikari) •

Mhuahaha, fict apaan neh? Nista plus gaje banget sumpah xD Hika bikin ini karna Hika suka miris ngeliat anak kecil jaman sekarang. Ya mungkin gak separah di fict ini, tapi tetep aja beda banget pas jaman Hika kecil dulu :')

Inspirasi juga dari adik sepupu Hika yang masih 3 SD tapi gayanya beuuhh kek yang lebih tua daripada Hika. Jadi dia tuh naksir sama cewek (temen sekelasnya), trus nganggep ntuh cewek gebetannya dia. Padahal tuh cewek belum tentu suka sama sepupu Hika xD . trus Hika iseng nanya, "eh, trus cewek yang kamu suka dulu pas kelas 2 SD, gimana?" eehh dia jawab, "ah, dia udah jadi mantan aku". Hell no! Pacaran aja gak pernah, mantan dari mana. LAGIAN HIKA YANG UDAH MAU SMA AJA GAK PERNAH PUNYA PACAR APALAGI MANTAN. Tapi kalo gebetan sih ada xD. Jadi yaaa nasib Kakashi mirip lah sama nasib Hika xD

Terus ini yah OOC parah sumpah. Trus Haruno Orochimaru, iya sengaja. Abisnya kalo kakaknya Gaara/babySaso itu udah mainstream xD jadi nyarinya yang ekstrem *ditabok*

YAH MAAPIN HIKA KALO INI FICT NISTA HINA GAJE GITU. INI CUMAN SEKEDAR FICT PELEPAS LELAH DARI TUGAS YANG NAUZUBILAH MIN ZALIK BANYAKNYA. JADI JANGAN MASUKIN HATI YA, SOALNYA *dibekep gegara kebanyakan ngomong*

Salam manis from BabySaso's waifu :*