Chapter 2:
Eysha CherryBlossom presenting
.
.
My Annoying Kouhai
.
.
NO PLAGIAT dalam bentuk apapun
.
DISCLAIMER :
Dari awal pembuatan Naruto sampe sekarang sih masih Om Masashi Kishimoto
.
STORY :
RATE : T
.
GENRE:
Romance, Drama with lil bit humor maybe
.
PAIRING :
Sasuke x Sakura, and other slight
.
WARNING :
AU, OOCness, gaje, EYD amburegul, typos bertebaran, dapat menyebabkan mual, muntah dan gangguan kehamilan pada janin #plaaak
.
DLDR
(DON'T LIKE DON'T READ)
.
If You Like Then Give Me Your Review Or Concrit, Flames Will Be Avoided
.
.
OK Happy Reading ^_^
.
.
.
.
Sasori berlari dengan penuh semangat, mendatangi sosok itu. Sosok sahabatnya di kelompok Akatsuki.
"ITACHIIIIIIII!" teriaknya penuh semangat sembari merentangkan kedua tangannya.
Pemuda yang di panggil Itachi itu membalikkan badan dan menatap Sasori yang merentangkan kedua tangannya dengan heran.
Ketika Sasori semakin dekat, ia baru sadar akan apa yang akan dilakukan Sasori tetapi terlambat. Sasori sudah memeluknya erat, sambil bergumam 'penyelamatku', 'pahlawanku', atau 'aku masih hidup'.
Itachi merasakan sesak akan pelukan sang pemuda baby face. Ia mencoba melepaskan pelukan maut Sasori.
"Sas– Sasori. He–hey!"
"Lepaskan dulu chibi," ujar Itachi kepada Sasori.
Awalnya Sasori masih memeluknya erat. Tetapi, ketika mendengar kata 'chibi', ia melepaskan pelukannya secepat mungkin dan merengut.
Itachi yang sudah lepas pun, membetulkan seragamnya yang kusut akibat ulah Sasori. Menatap Sasori seakan meminta penjelasan akan tingkah laku Sasori yang absurd.
Sasori yang mengerti pun langsung menjelaskan alasannya.
"Sakura," jawabnya singkat.
Mengerti akan jawaban singkat sang sahabat, Itachi hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan kidmat.
"Kau itu kan kakaknya. Seharusnya kau bisa lebih tegas pada adikmu," ucap Itachi.
"Seolah-olah kau berani saja pada adikmu," Sasori mencibir mendengar ucapan Itachi.
Itachi hanya menyengir. Ya. Itachi juga termasuk dalam satuan 'Kakak-kakak Takut Adik'. Adiknya itu sebelas duabelas dengan Sakura. Tapi Sasuke tidak sesadis Sakura.
Meskipun Sasuke pernah menyiksa Itachi ketika persediaan tomat milik Sasuke di makannya. Setidaknya, selama kau tidak menyentuh tomat-tomat Sasuke, maka kau akan aman. Begitulah pikirnya, tetapi terkadang ia keras kepala dan mencoba untuk menjahili adiknya.
Terakhir kali ia menjahili Sasuke dengan memakan persediaan tomat-tomat Sasuke, ia mendapati koleksi dvd girlband favoritnya hancur berantakan.
Nyawa harus dibalas nyawa, mata harus dibalas mata, sesuatu yang berharga harus di balas dengan yang berharga pula, begitulah menurut Sasuke. Dan hari itu di habiskan Itachi menangisi koleksi dvd-nya.
Itachi terpaksa kembali mengingat kejadian dua minggu lalu. Dimana ia kehilangan sesuatu yang berharga baginya.
Flashback On
Drap
.
Drap
.
Drap
.
Sebuah derap langkah terdengar keras di dalam sebuah rumah mewah modern dengan campuran tradisional.
Sebuah pintu geser yang mengarah ke arah taman belakang terbuka dengan kasar.
"Kaa-san," panggil seorang pemuda berambut pantat ayam kepada seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk menanam sesuatu.
"Nani Sasuke-kun?" tanya wanita itu, membalikan tubuhnya menghadap Sasuke.
"Tomat-tomatku," desis Sasuke.
"Tomat? Kenapa dengan tomat-tomatmu?" tanya Mikoto heran.
Sasuke berusaha bernapas normal, menahan sesuatu yang hampir meledak, "Tomat-tomatku," ulangnya.
"Are? Kau mau makan tomat? Bukankah tomat-tomatmu ada di dalam kulkas? Kau tinggal mengambilnya kan."
Sasuke mencoba menarik napas kemudia mengeluarkannya, ia melakukannya berulang-ulang. Ketika dirasanya sudah cukup ia pun kembali berucap.
"TOMAT-TOMATKU HILANG KAA-SAAAAAAN!" ujar Sasuke histeris.
"Hah?!"
Mikoto bingung, sangat bingung. Bukankah baru kemarin dia membeli tiga kilo tomat untuk Sasuke. Kenapa tomatnya bisa hilang? Tidak mungkin Sasuke menghabiskan semua tomatnya.
Paling tidak, Sasuke dapat menghabiskan satu kilo tomat dalam sehari. Kemarin baru satu kilo, seharusnya masih tersisa. Jika dia bertanya kemana tomatnya, maka artinya ada yang tidak beres.
Tiba-tiba sebuah awan imaginer muncul di atas kepala Mikoto. Dalam ingatannya, Mikoto ingat jika kemarin Itachi meminum sesuatu berwarna merah, memakan sesuatu berwarna merah dan juga memberikan sesuatu berwarna merah pada kelinci peliharaannya.
Jika hipotesisnya benar, maka yang menghabiskan tomat Sasuke adalah Itachi. Mikoto menatap Sasuke yang tampak misuh-misuh meratapi nasibnya yang tidak bisa memakan tomatnya hari ini. Ia bingung, harus memberitahu Sasuke atau tidak.
Jika diberi tahu, maka kasihan Itachi. Dia pasti akan habis ditangan Sasuke. Tapi jika tidak, maka Sasuke akan marah-marah tanpa henti dan mogok makan.
Setelah beberapa saat, akhirnya ia membuat pilihan.
'Gomen ne. Aku bukan ibu yang baik,' batinnya seraya memasang wajah sendu.
"Sasuke," panggil Mikoto pada anak bungsunya, mengentikan acara misuh-misuh Sasuke.
Sasuke menatap ibunya dengan padangan layaknya seorang anak anjing yang minta dipungut, membuat Mikoto jadi tidak tega.
"Ano... Sebenarnya tomat-tomatmu–
.
.
.
"Tadaima."
Seorang pemuda berambut hitam panjang yang diikat di bawah tengkuk, memasuki rumah mewah bercat putih.
"Okaeri, Itachi-kun," balas sebuah suara feminim.
"Kaa-san, Tou-san dan Sasuke mana?" tanya Itachi.
"Tou-san belum pulang, kemungkinan akan pulang terlambat dari biasanya. Kalau Sasuke, ia berada di dapur," balas Mikoto.
"Kalau begitu, aku ke atas dulu."
Itachi beranjak menuju lantai dua, meninggalkan ibunya yang menatapnya nanar. Mikoto diam sesaat menghentikan kegiatannya, seakan menunggu sesuatu.
.
.
"HUWAAAAAAA. KAA-SAAAAAN! DVD-KU! HIKS... HIKS."
Sebuah teriakan diiringi raungan Itachi memasuki gendang telinga Mikoto. Mikoto secepat kilat menuju lantai dua, ke kamar anak sulungnya.
Di dalam kamar, ia dapat melihat Itachi sedang bersimpuh dengan bahunya yang bergetar. Di sekitarnya, ia dapat melihat beberapa keping DVD yang telah hancur.
"Itachi?" panggilnya ragu.
Itachi menoleh ke belakang dengan gerakan dramatis. Air matanya bercucuran layaknya air terjun dari kedua mata onyx-nya.
"Ka-kaa-san," panggilnya lirih, lalu melepaskan dekapannya pada kepingan-kepingan DVD yang telah hancur.
"HUWAAAA... HIKS...HIKS!"
Itachi kembali meraung sembari berlari ke pelukan ibunya.
Mikoto yang bingung harus bagaimana, hanya memeluk anaknya mecoba menenangkannya.
"Ssst. Jangan menangis lagi Itachi. Cup...cup...cup anak Kaa-san." Mikoto mencoba mendiamkan Itachi layaknya mendiamkan seorang bayi.
"Hiks... Kaa-san. Siapa yang tega melakukan ini?" tanya Itachi sesenggukan.
"Ee...etto... Kurasa kau tahu siapa pelakunya," ujar Mikoto enggan mengatakan pelaku sebenarnya.
"Siapa?" tanya Itachi penasaran masih dengan lelehan air matanya.
"Seseorang yang kau habiskan tomatnya," jawab Mikoto, lalu meninggalkan kamar Itachi turun ke lantai satu.
Itachi terdiam, tubuhnya menegang dan raut wajahnya memucat.
"IIEEEEE! NOONA-NOONA KU! SASUKE SIALAAAAN! HUWAAAAAA!"
Dan Itachi menghabiskan hari itu dengan meraung, menangisi dvd berharganya.
Sedangkan Sasuke? Ia sibuk di dapur menghabiskan tomat-tomatnya yang dibelikan Mikoto.
Mikoto hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar raungan anak sulungnya.
'Salahnya sendiri,' batinnya.
.
Flashback Off
.
Lamunan Itachi buyar ketika mendengar sebuah teriakan. Ia mengalihkan pandangannya ke asal suara dan melihat sang adik terkapar. Di dekatnya seorang gadis berambut pink nampak kesal.
"Sasuke mulai lagi," ujar Sasori seraya mendengus pelan. Itachi hanya diam dan melanjutkan langkahnya ke dalam gedung sekolah. Sasori pun ikut melangkah bersama Itachi.
.
.
"Ugh. Senpai, kau tega sekali padaku," ujar Sasuke seraya mengelus pipinya yang kena bogem Sakura.
Sakura mendengus kesal dengan wajah merah padam. Ia berkacak pinggang, menatap Sasuke, "Salah sendiri. Kenapa kau berdiri di belakangku, Hah?!" balasnya sengit.
"Gomen gomen."
Sakura melengos dan kembali berjalan menuju gedung sekolah, tanpa menghiraukan Sasuke ataupun membantunya berdiri.
"Senpai!"
"Kau harusnya membantuku berdiri," ujar Sasuke.
Sakura tetap berjalan, berpura-pura tidak mendengar Sasuke.
"Tsk, dasar galak, kasar, tidak mau bertanggung jawab lagi ," umpatnya, lalu berdiri sebari membersihkan seragam sekolahnya.
Sasuke lalu berjalan menyusul Sakura, menyamakan langkahnya dengan Sakura. Ia memperhatikan Sakura dari samping. Menatap wajah cantiknya, hidungnya yang mancung, bibir tipis berwarna pink, kulit wajah yang mulus bagaikan kulit bayi, dan dahi leb–
Tiba-tiba Sasuke menyeringai, seolah mendapat ide di otaknya ketika melihat dahi lebar Sakura.
.
Sakura's POV
Apa-apaan bocah ini? Pagi-pagi sudah membuatku kesal saja. Tidak bisakah ia menjauh dariku barang satu hari saja?
Ah tidak tidak, rasanya tidak mungkin. Paling tidak menjauhlah dariku untuk sementara waktu, entah berapa lama itu.
Sekarang, tingkahnya sungguh menyebalkan. Kenapa dia memperhatikanku? Apa ada yang salah dengan wajahku?
Eh? Jangan-jangan memang ada sesuatu di wajahku. Aku akan mengeceknya di toilet. Jangan sampai dia mempermalukanku lagi. Ku mohon berhentilah memperhatikanku, Ayam. Lihat di depan atau kau ak–
"Senpai."
Sakura's POV End
"Apa?" tanya Sakura ketus, ketika Sasuke memanggilnya.
"Sekarang aku baru tahu, apa yang membuatku menyukai Sakura-senpai," ujar Sasuke.
DEG
"Senpai mau tahu? Jika aku sangat menyukai–
DEG
DEG
DEG
'A–apa yang mau dia katakan? Pernyataan cinta lagi?' batin Sakura.
–kai dahi lebar senpai. Karena di dahimu aku bisa mendaratkan pesawat remote kontrol-ku," ujar Sasuke lalu berlari ke gedung sekolah, meninggalkan Sakura yang bengong.
Hening
Krik
Krik
Krik
.
"DASAR KOUHAI MENYEBALKAN! AAAAAAAARRRRGH!"
Sakura pergi ke kelasnya dengan menghentak-hentakan kakinya. Ia memasuki kelas dengan aura kelam di sekitarnya, mengabaikan beberapa murid yang memandangnya takut. Jika Sakura sudah dalam kondisi seperti ini, tidak ada yang berani mengganggunya. Lebih baik menghindarinya daripada kau celaka, begitulah pemikiran beberapa murid.
"Kau kenapa, Forehead!?" tanya Ino yang duduk di sebelahnya dengan ekspresi heran. Sakura mendengus pelan sebelum menjawab pertanyaan Ino.
"Tidak apa-apa," jawabnya datar.
'Awas saja jika aku bertemu dengannya, akan aku buat dia babak belur,' batinnya seraya tersenyum misterius. Membuat Ino yang duduk bergidik.
.
.
.
.
To Be Continued
Author's Cuap-Cuap Area:
Holla semuaaaaaa, lama ga jumpa nih *ga nanya*, author mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin ya, Yosh, chap 2 udh update nih dan saatnya balas review ya
Sasara Keiko Iya Sakura cukup mengerikan dsni, n jgn khawatir si Uke *digampar Sasuke* ga nyebelin amat kok Cuma annoying aja #loh, arigatou dah r n r, rn r lagi?
Vylenzh Arigatou dah d fav, iya dia naksir ama Sakura XD
Mizuki Ryana Chap 2 udh update, arigatou dah mau mampir
Sayuki.S Udah lanjut nih, arigatou ya dah mampir
dianarndraha Ini udh lanjut RnR lg?
yantif390 Udah lanjuut XD
Ricchi Salam kenal jg XD Arigatou udh mau mampir
fukinyan Arigatou ini udah update RnR lg?
YOktf Iya nih, arigatou udh mampir
Hiruma Ai-chan Udah lanjuuut nih XD
Nikechaann Ini udah update silahkan dibaca
Husni Mudah2an aja bsa smpe tamat ya XD #plaaak
Haruno Saki Gomen terlalu lama updatenya, tp udh d update nih RnR lg?
Niwa-chan Arigatou, itu jg alasan diriku buat ini fic XD
DarkCrowds Arigatou udh RnR, ini udh update
Nica Khaerunnisa Iya dia kouhai nya si Sakura tp nyebelin dianya XD
dimluv Hr ini udh d update XD
Hana Yup udh lanjut arigatou udh RnR X)
Sekian cuap2nya, Arigatou udah baca, mind to review?
Palembang, 19-07-2015