~Belong~

Naruto © Masashi Kishimoto

DREAM GIRL by WISMA RYUZAKI

"Save her"

Page 16

.

.

.

Jika ada yang kangen sama author, harap review -,- wkwk

.

.

.

Pair : Sasuke Uchiha & Sakura Haruno

Genre : Drama

Rated : T

.

.

.

Caution! Masih banyak typo, kalimat gaje, kata-kata kurang efisien, dan EYD yang masih dalam tahap pembelajaran. Kurang teliti mengetik dan tidak suka meralat kembali cerita yang sudah selesai dibuat!

Warning! Don't Like? Don't Read.

Flame? Silahkan.

.

.

.

Ittadakimashu, Douzo ne

.

.

.


Sakura berlari masuk kedalam ruang UKS, tatapan wajahnya terlihat jika ia sedang menahan sebuah kekhawatiran, ia menyeret satu persatu gorden dan menemukan Sasuke yang terduduk dengan kakinya yang masih dibalut perban.

"Dimana Sasori?" ia bertanya tanpa melihat kearah Sasuke, Naruto pikir setelah melihat lelaki ini yang masuk lebih dulu kedalam UKS, Sakura akan segera mencarinya. Tapi ternyata ada perasaan bersalah lainnya karena ia tidak menghiraukan Sasuke yang bahkan sedang menatapnya lekat.

"Disamping." Hanya jawaban singkat yang Naruto berikan.

Buru-buru Sakura menyeret gorden disampingnya, matanya membeliak terkejut, Sasori berada disana terbaring lemah dengan tabung oksigen yang belum lama diberikan sebagai bantuan ia bernafas.

"Sasori ... maafkan aku," gumamnya lemah, ia memegang lengan Sasori cukup erat dengan air mata yang tidak bisa ditahannya untuk meluncur dari kedua pelupuk mata. "seharusnya aku tidak memintamu untuk melakukannya." Lanjut Sakura menundukan kepalanya.

Sasuke memandang gadis itu datar, tidak ada pelukan yang didapatnya, bahkan tidak ada ucapan yang menandakan ia khawatir. Tapi lelaki Uchiha ini memaklumi itu, keadaan Sasori jauh lebih mengenaskan dibanding keadaannya.

"Kau memaksakan seseorang yang punya alasan untuk tidak melakukannya, Sakura." Akhirnya, Sasuke angkat suara. Kalimatnya mengundang perhatian Naruto dan gadis itu sendiri yang kini menatap kearahnya bersamaan.

"Apa maksudmu?"

Sasuke tidak menjawab, ia justru mencoba turun dari ranjangnya dan berjalan terpincang untuk mendekati Sasori yang terbaring lemah disana. "Mungkin setelah ini, kita tidak bisa melihatnya disekolah. Hampir satu tahun lalu ia habiskan untuk masa penyembuhan, dan saat ini ia kembali dikehidupan normalnya, kau membuat Sasori seperti ini lagi."

Sakura memandang nanar, ia mendekat kearah Sasuke dan menampar pipi lelaki itu. "Kau mengatakan ini dengan maksud apa Sasuke-kun? Kau ingin membuatku lebih bersalah?" Sakura menanyakan hal itu dengan air mata yang kembali menuruni pipinya.

Ia keluar bersama rasa bersalah berkepanjangan. Naruto menepuk bahu Sasuke dengan alisnya yang tertaut bingung. "Jika dia tetap menangis disini, Sasori tidak bisa bangun. Dia perlu berbicara padaku, kau juga –keluarlah."

Naruto menatap bingung, tapi akhirnya ia menuruti perkataan Sasuke, ia tutup pintu UKS nya bersama dengan beberapa anggota PMR yang masuk kedalam.

.

.

.

"Sasuke-senpai, aku tidak bisa berbicara jika terlalu banyak orang bersamaku. Apa aku mengecewakan tim Oto?"

Sebaris ucapan Sasori waktu itu membuat Sasuke tahu jika sebenarnya Sasori memang sudah tersadar dari pingsannya. Ia masih berada disamping adik kelasnya tersebut dan tidak berhenti menatapnya.

"Kakimu sakit senpai, mengapa kau terus berdiri?" Sasori mengucapkan hal itu dengan senyuman tipis terlihat dari matanya yang menyipit.

Sasuke mendengus sebal, apa ini yang dikhawatirkan Sasori saat ia membuka matanya? "Kalau kau ingin tidur, pejamkan matamu. Kalau kau ingin omong kosong, katakan. Jangan khawatirkan aku." Sahut Sasuke.

"Sakura-senpai, permintaannya adalah sesuatu yang harus kuturuti." Sahut Sasori pada akhirnya, ia memejamkan matanya dan membuka kembali dengan ekor mata yang menatap kearah Sasuke.

"Mengapa begitu?"

"Aku mencintai Sakura-senpai, dan dia mencintai senpai. Kau pasti sudah menduga setelah ini aku harus mengalami perawatan entah untuk beberapa waktu kedepan. Bisa kau buat dia selalu tersenyum?" tanya Sasori menatap langit-langit ruang UKS.

"Kau mengatakan itu seolah kau akan mati sekarang." Ejek Sasuke berlainan dengan tanggapan yang sebetulnya ingin ia jawab. Sasori sudah tahu bagaimana mantan kapten basket Oto itu jika berbicara. Sasuke tidak akan memberikan sebuah ucapan panjang apalagi berisi sebuah maksud jelas. Sasuke selalu mengatakan apapun dengan ambigu dan kasar.

"Kalau aku benar-benar mati sekarang, kau akan memperlakukan Sakura-senpai bagaimana?" tanya Sasori menyahut setelah selang beberapa detik ia diam mencari jawaban yang tepat.

Sasuke diam membungkam mulutnya dengan memandang Sasori menyipit. "Memangnya kau ingin aku apakan dia?" tanya Sasuke balik.

"Jangan terlalu banyak kau beri dia harapan Sasuke-senpai, aku sering mendekatinya tapi ia tidak pernah menganggapku lebih dari teman. Karena aku tahu bagaimana sakitnya jika orang yang kita sayangi sebatas menganggap kita teman, aku meminta padamu jangan kau buat Sakura-senpai terus-terusan menjadi temanmu. Ah – perkataanku jadi berbelit-belit." Sasori terkekeh pelan, "Pihak sekolah sedang menghubungi keluargaku, mungkin setelah ini aku akan pergi lagi tanpa bisa kau lihat di Konoha."

Sasori berusaha membuka tabung oksigen, dan Sasuke membantunya. "Kau terlihat tidak membutuhkan ini." Sahut Sasuke yang berhasil membuka tabung oksigen adik kelasnya tersebut. Beberapa anggota PMR terkejut dengan tindakan kedua pasien mereka, tapi apa daya karena keduanya melakukan hal ini dalam keadaan sadar.

"Setidaknya aku ingin menghisap udara normal sepertimu, tidak harus memakai alat bantu segala, ini membuatku terlihat lemah. Benar 'kan?" tanya Sasori berusaha menududukan dirinya.

"Kau memintaku untuk menjadikan Sakura lebih dari teman, Hn?" Sasuke kembali di topik sebelumnya, ia mendapat anggukan cepat dari kepala Sasori. "Kau merelakannya untukku bocah?" lanjut Sasuke memastikan.

"Siapa saja, aku merelakan Sakura-senpai bersama siapa saja asalkan ia dapat bahagia karena aku tidak akan bisa terus disampingnya. Keinginannya yang pertama ini kujadikan sebagai yang terakhir, dan itu menggelikan." Jawab Sasori pasrah.

"Hn. Selama kau tidak pernah meminta padaku, permintaanmu yang pertama ini akan kukabulkan." Sahut Sasuke mengusap punggung lelaki berambut merah tersebut.

"Senpai, ketika keluargaku datang kemari, kau harus membantuku memasang tabung ini lagi!"

.

.

.

"Apa dia sudah pergi?" Sakura bertanya pada Sasuke yang keluar bersama Naruto dari ruangan UKS.

Sasuke menganggukan kepalanya, ia menyuruh Naruto untuk tidak lagi membopong tubuhnya, dan justru ia menaruh lengannya pada bahu Sakura sampai gadis itu terperanjat kaget.

"Antar aku pulang." Sahut Sasuke tidak membalas ucapan Sakura, dengan tas yang sebatas ia jinijing Sasuke mengatakan sesuatu yang membuat dada Sakura berdesir.

"Pulang saja sendiri! Aku ingin melihat –

"Sasori sudah dibawa pergi, keluarganya sudah datang." Sela Sasuke.

Sakura menatap Sasuke tidak yakin tapi pandangan lelaki itu yang meyakinkan membuat Sakura akhirnya menarik nafas dalam-dalam. "Kau menang, ayo kita pulang."

.

.

.

Sasuke memasuki bus dengan tertatih-tatih, Sakura yang berada di belakangnya membantu ia memapah dan mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka berdua.

Tidak ada yang mau mengalah, hanya ada satu persatu kursi kosong yang dan mereka hanya menatap Sasuke maupun Sakura sepintas.

"Nona, bisa kau pindah kebelakang? Tolonglah, temanku kakinya terkilir dan ia tidak sedang dalam keadaan yang baik." Sakura setengah memohon menatap wanita yang sudah bekerja didepannya memelas. Wanita itu menatap Sakura seolah ia jengah namun berbalik menatap Sasuke dengan sesekali tersenyum tipis setelah terpana sampai beberapa menit.

"Kau menghiraukan kekasihku." Sasuke angkat bicara dengan tatapan matanya yang begitu tajam kearah wanita itu sampai ia tertegun sendiri mendapati lelaki yang muda namun ia taksir tersebut melayangkan respon yang tidak ia inginkan.

Akhirnya, setelah Sasuke angkat suara wanita itu pergi dengan mencebik sebal dan duduk bersebelahan dengan seorang siswa sekolah lain yang memakai earphone dikedua telinganya.

"Sasuke-kun, apa-apaan ucapanmu tadi? Kau tidak mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya 'kan?" Sakura menyikut lengan Sasuke, mereka sudah mendapatkan tempat duduknya dan kali ini Sasuke seolah tidak mendengar ucapan gadis disampingnya.

"Bilang saja kau juga berharap aku mengatakannya Sakura." Ujar Sasuke, ia menjawab ketika wajah Sakura yang terus ditekuk dan menatap kearah jalanan Konoha.

Sakura menggelengkan kepalanya tapi lengan Sasuke yang menarik tubuhnya membuat kepala merah muda itu terbentur tepat pada dada bidangnya. "Berapa kali kita sudah hampir melakukan itu?" tanya Sasuke membuat wajah Sakura sontak memerah malu.

"Kau katakan apa? Aku tidak mengerti!" Sakura akan menjauhkan badannya namun tangan Sasuke tetap menahan tubuhnya. "Sasuke-kun kau –

"Ya. Kau tahu ucapanku adalah mutlak, menjadi kekasihku sudah lama kau nantikan bukan? Kali ini akan kutegaskan, jika kita adalah sepasang kekasih." Ujar Sasuke mengulang, ia melayangkan senyuman tipis yang tulus untuk pertama kalinya pada Sakura.

Sakura menundukan wajahnya, tidak berani menatap lelaki itu. "Tapi, mulai besok kita harus sering mengunjungi Sasori, dia sudah berkorban banyak bahkan untuk perasaannya. Seorang lelaki tipikalmu tidak akan mungkin mengatakan sesuatu secara Cuma-Cuma dan bertindak kebetulan."

THE END


1.300 word

Author Note

Ini endingnya terpaksa banget :') aku mau bikin banyak cerita lagi, setelah off di dua akunku yang lain akhirnya aku kembali lagi di akun pertamaku ini. Banyak yang nanya mengapa alurnya lambat terus ngatain ini-itu lah ini hak author lah mau dibawa kemana ceritanya. Lagi pula nentuin ide dari pendapat itu ga mudah, harus nyari beberapa insprirasi atau bahkan aku juga baca chapter 1-15 untuk melanjutkan chapter 16 dan ini adalah akhir nya. Terimakasih untuk semua yang sudah sering mereview, menanyakan kapan update. Sekarang aku mau balas reviewan dari kalian dulu, sementara yang fav dan fol cerita ini makasih banyak ;)

Uchiha Viona : Makasih sudah review, aku sering lihat kamu rajin mereview :v

Mantika Mochi : Makasih banyak, senpai selalu menjadi pendukung dan hampir setiap chapter hadir terus, terharu banget :')

Namikaze hinata : Haha aku juga udah jarang pakai hayday lagi, nanti deh pas punya hp baru, buat akun dong kita DM an ;)

Ikalutfi97 : Maaf banget, aku telantarin fict ini setahun lebih haha :D udah lama banget ga bales review dari kamu dan itu hal yang merindukan :3

Violeta : Iya ini sudah tamat, kamu punya akun ga? Kita DM an aja kalau punya :v btw iya aku punya banyak akun FF, ada tiga sih sama akun ini, tapi semuanya aktif jadinya kalau mau salah satu di lanjut FF harus off yang dua itu wkwk ;3 makasih ya kamu bilang fict ini seru ceritanya :)

Nikechaann : Imouto! Haha lama ga ketemu wkwk aku jarang buka akun ini, tapi InsyaAllah untuk sekarang akun on di akun ini :) jangan absen review ok!

Kiki Kim : Nanti di fict baru lagi, aku ada niatan buat fict baru haha :D

Dianarndraha : Di fiict baru aja okay, yang ini sengaja aku tamatin :')

Applessian : Ya Tuhan makasih banyak selalu nunggu! :') aku ngecewain kamu ya? Pasti kamu udah lupa sama fict ini? Iya 'kan? :( aku mau bikin fict baru, tungguin ya ;)

L.Kim : Yah kenapa di hentiin mainnya atuh? :'( wahh iya gitu fict ini keren? Kalau gitu jika aku buat fict baru review lagi dong? :') btw punya akun ga? Kita dm an aja :) untuk petanyaanmu, Gaara orang ke-3? Tidak jadi sepertinya :D, Saso punya penyakit paru-paru apa ya namanya soalnya sodara ada yang kaya gitu, Sakura? Ya tentu wkwk, aku sengaja tamatin fict ini mau bikin fict baru soalnya, aku umur 15 tahun wkwk, 1 tahun sekali updatenya :') ada Line, ada IG, ada BBM, ada PATH, ada semuaaanya! Tapi, hp aku rusak :'D :3 iyaaa aku ga lupa dibalas, kalau kamu mau aku kasih ID Line, tapi buat akun dulu terus DM aku haha :D

Sakura uchiha stivani : eike juga nongol lagi mbroh :D dilanjut tapi langsung tamat :(

Yoktf : Haha sorry vroh , saat dilanjut ko malah mentok idenya, aku lagi buat fict baru lagi tunggu aja semoga lancar ga kaya gini :')

Suket Alang-alang : eh kamu 'kan sudah ane bilang jangan tanya gitu :'( haha ini tamat nih ceritanya :D

Yanti Sakura Cherry : Ini sudah di next ya senpai ;)

Akuro . terojima : Makasih banyak, tapi ini the end :')

Luca Marvell : Iya iya iyaaaa :') haha udah lama banget ga liat kamu review *hug

NethyTomatocherry : Haha ini pacarnya Rock Lee ya? Bhaha :D jangan lupa tungguin fict baru aku ya ;)

Hanazono Yuri : Ini sudah tapi maaf aku percepat endingnya :')

Mitsuki Uchiha : Maaf, aku bayar word panjangnya di fict baru aja ;)

Arinamour036 : Eh? Sudah punya akun? Haha aku tunggu dm nya atuhh :D jangan lupa dm, biar aku semangat buat cerita lagi wkwk :)

Imahkakoeni : Makasih banyak yak ;)

Hermanhs9d : Tapi sekarang aku dapat reviewmu lagi, jangan lupa tungguin fict baru aku :')

Asukachan : Please sayang ini Drama genrenya maaf kadang ga full Sasuke sama Sakura nya, papih mamihku haha :D

Guest : Haha disuruh update kilat malah tahun depan -.-

ToruPerri : Ambil aja Sasori nya sayang liat dia ngenes wkwk :D makasih udah review *kiss

Caesarpuspita : Iya senpai aku punya akun baru jadi feel cerita ini kurang drastis pas aku buat di akun baru nya hehe :D but sekarang aku sadar, reader akun ini lebih banyak dan lebih setia menanti jadi kuputuskan kembali lagi ;')

Dea Lova S . S : Iya sayang ini sudah tamat ;) nanti aku bikin fict baru dan InsyaAllah update kilat lagi ;)

Ichachan21 : Iya dari mereka satu sekolah di OTO sebelum ke KONOHA ;)

Ongkitang : Jangan disuruh nanti malah tahun depan haha :'D

Ayuniejung : Haha aku juga bingung balesnya apa :') *Lambaikan tangan :p jangan lupa baca fict baru aku nanti yaaa

Airascalle : Astagaaaa! Aku ga sesuai sama harapanmu, aku malah ngilang diakun ini x( maafkan aku sungguh! :') aku bayar keponya di fict baru lagi ya, yang pengen rated M silahkan berkibar wkwk :p

Hitsugaya Waifu : Sudah! ;)

Red-Tomato : Iya bang seharusnya emang kaya gitu, aku nya gabisa bang buat yang kaya gituan ahaha ngenest! :'p ragu-ragu eh malah ga sama sekali :D

ChanbaekSaranghaeheni : namanya susah diketik swear :') wkwk maaf ya aku justru ngetamatin gantung ceritanya x(

White's : DEMI APA AYOOOO? Sekarang aku udah SMA kelas 11 hmmzz kolot :'( kalau gitu tungguin ya, aku mau bikin fict baru lagi hehe ;) project nih lagi proses :p maaf sudah membuatmu menunggu bangettts :') DM-an aja yu? ;D

Gita559 : Dan sampai tahun ini aku terus memikirkan bagaimana endingnya, maafkan jempol Guy sensei jadi kebalik :'( tungguin fict baru aku aja ya :*

Shivatand : iya ada juga yang curhat kaya gitu jaringannya kali itu ditahun lalu belum ada 4G haha :') makasih banyak salah satu hal yang bisa aku balik lagi buat cerita disini adalah semangatmu :') DM aja ya kita curhat wkwk

Rury : Astagaaaa aku akan membayar rasa terkejutmu dengan fanfict baru wkwk :)

Chocoaddicted : Makasih banyak senpai hehe terhuraaaa :') akhirnya orang yang kutunggu datang :') senpai juga jangan wb lagi dong xD

echaNM : Wkwk kaya aku ngemodusin seseorang (curhat) haha

LadyAbsurd : Sekarang ini sudah tamat :')

Jamurlumutan462 : makasih banyak ini sudah dilanjut malahan ending :')

Love Yourself : Hehe maaf ya aku ngegantung lama cerita ini ;'(

Dina haruno : Haha sekarang udah kelas 2 SMA :') makasih banyak senpai aku terharuuuu :') hadiahnya aku mau bikin project baru yang dalam proses buat nih senpai :'D

Piguin : kirain pinguin -,- wkwk ini last chap nya :')

Devanichi : Bukan di publish, di hapus chap 16 yang isinya aku hiatus, terus gatau kenapa emang gitu kali settingnya malah muncul di daftar update stories haha :D

Renymeilyawati18 : Makasihhhh aku bayar tungguan kamu atas fict ini di fanfict baruku nanti ;)

Guest : Sudah ... maaf sudah membuat kalian menunggu :')

Sqchn : Haha ini sudah okay! ;)

The Limited Edition : Sudah ini langsung ending x( soal wattpad, iya punya tapi jarang digunain :)

Untuk chap 16 yang aku hapus : Cherry Hikari, Ekaa, Nabila266, Arisahagiwara chan, Cherry, Cherry hamtaro, Stanlicc (no comment) , Secret, Feeza Uchiha, Hyori, Senpai v, Santidwim, Annisa852, Rizuna Rhe, Kurogawa Daichi, Fukicchi, Uchiha Lady Haruno, Tomato Man (no comment), Ai (no comment), Sagiyu Uchiha (no comment), Guest (no comment), Rury, nchie . ainie, dan kalian yang maaf jika tidak disebutkan.

Makasih banyak atas dukungan kalian, dan untuk yang author tandai no comment.

"Lah terserah lu mau pada bilang gue gimana-gimana, aneh lah, labil lah, ga tentu arah sama bertele-tele lah, dan pasti bunti certanya atau yahhh masih banyak lagi. Emang disitu ga bisa ngerasain ya nasib author gimana? Dapet caci maki padahal ide cerita ini gue ikuti dari saran yang review juga. Ngerti dikitlah gimana posisi yang serba salah, meskipun yang berani log-in cuman satu buat yang non log-in nya author anggap aja pengecuut :)!"

SAMPAI JUMPA DI FICT BARU WISMA! ;)