Fic Collab with Saita Hyuuga Sabaku

.

.

.

Tittle : Ima Made Nan Domo

(Sekarang Hingga Berapa Kalipun)

Judul Ost Naruto by The Mass Missile

Author : Hani Yuya dan Saita Hyuuga Sabaku

.

.

.

Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku slight SasuKarin, GaaSaku

Rate : M (for save)

Genre : Drama, Romance, Hurt/Comfort

Warning : AU, OOC, gaje, typo, abal, Eyd berantakan, ga nyambung, dsb.

.

.

.

Don't Like, Don't Read

.

.

.

Chapter 1 : Pengkhianatan - by Saita Hyuuga Sabaku

.

.

.

Summary :

Sekarang, hingga berapa kalipun kau meragukanku, aku akan berusaha meyakinkanmu.

Sekarang, hingga berapa kalipun kau mengunci hatimu, aku akan berusaha membukanya.

Sekarang, hingga berapa kalipun kau menolakku, aku akan tetap bertahan.

Sekarang, hingga berapa kalipun kau berlari, aku akan mengejarmu.

Sekarang, hingga berapa kalipun kau mengusirku, aku akan terus datang.

Sekarang, hingga berapa kalipun aku harus menderita, aku akan bersabar demi bisa kembali kesisimu.

Sekarang hingga berapa kalipun, berapa kalipun, berapa kalipun...

~(^_^~) Happy Reading (~^_^)~

.

.

.

Seorang wanita bersurai merah dengan kacamata yang bertengger manis di atas hidungnya terlihat memasuki sebuah klub malam bernama Konoha Cotton Village. Sebuah klub mewah yang terletak di pusat ibu kota Konoha.

Musik yang seolah mengajak jantung ikut berpacu mengikuti irama, terdengar memekakkan telinga. Sang gadis mulai menyusuri satu persatu deretan kursi untuk mencari seseorang. Matanya menjelajah ke setiap sudut ruangan guna mendapati sosok yang sedang ia cari. Pencahayaan yang kurang dengan lampu berkerlap-kerlip yang berputar, membuat gadis itu kesulitan.

Tak lama kemudian, sebuah senyuman terpatri di wajahnya ketika orang yang dia cari tertangkap oleh penglihatannya. Dia langkahkan kaki jenjangnya sambil sesekali membenarkan letak kacamatanya, mendekati seorang pemuda yang tengah asyik menenggak Jack Danielnya.

Seorang pemuda bermata onyx dengan helaian raven mencuat ke belakang yang sedang menenggak minuman beralkoholnya, tiba-tiba menghentikan aktivitasnya saat seseorang menepuk pelan bahunya. Ia menoleh ke belakang dan mendapati sosok Karin. Gadis berhelai merah dengan kacamata yang bertengger di atas hidungnya.

"Hn, kau sudah datang." Hanya sambutan singkat yang keluar dari mulut sang pemuda, dan ia kembali melakukan aktivitasnya yang sempat tertunda. Ia langsung menenggak habis minuman yang hanya tinggal separuh gelas, kemudian menuangkan lagi isi botol Jack Danielnya sampai tak tersisa. Belum sempat gelas yang dipegangnya mencapai mulutnya, gadis yang diketahui bernama Karin itu kembali menghentikan aktivitasnya.

"Kau sudah terlalu banyak minum Sasuke-kun. Sudah cukup." Karin berusaha menghentikan acara minum Sasuke, karena pemuda itu sudah terlihat mabuk.

"Sebenarnya apa yang membawamu kembali ke tempat ini Sasuke?" tanya Karin. Raut wajahnya jelas menampakkan kekhawatiran. Dia tahu kalau Sasuke sudah kembali ke dunia malam seperti ini, pastilah ada hal yang membuatnya merasa tertekan dan kesal.

Karin adalah sahabat baik Sasuke sejak kecil. Mereka tumbuh bersama dan bersekolah di tempat yang sama. Wajar saja kalau mereka memahami satu sama lain. Kedekatan mereka sudah tak dapat dipungkiri. Tapi terkadang sebuah luka yang menyakitkan bisa membuat orang berubah bukan? Sebuah rasa ingin memiliki yang berlebihan kadang menghilangkan akal sehat. Membutakan hati dan pikiran. Itulah yang kini terjadi pada Karin. Dia tersesat di jalan yang bernama kehidupan,(?) sehingga tega mengkhianati persahabatannya.

"Tch, dia mengkhianatiku." Sasuke mendecih dan menggeram kesal. Terlihat dari sorot matanya yang tajam dan jelas memancarkan kebencian yang luar biasa. Tangannya merogoh saku jasnya dan mengeluarkan selembar foto yang sudah tampak berkerut-kerut, karena daritadi Sasuke meremas erat foto itu. Ia perlihatkan foto itu kepada Karin.

Karin mengambilnya dan tampak seolah-olah terkejut. Telapak tangannya menutup mulutnya yang menganga akibat refleks keterkejutannya. Di foto itu jelas terlihat sesosok gadis berhelai merah muda dengan pria tampan berhelai semerah darah dan tato 'Ai' dikeningnya tengah tertidur dengan lelap. Selimut menutupi badan gadis itu hingga batas leher, tapi menampakkan dada bidang pria berhelai merah. Lengan pemuda itu terlihat menyangga kepala sang gadis sebagai bantalannya. Posisi mereka yang seperti itu jelas mengundang pikiran negatif. Tanpa Sasuke sadari, Karin tengah menyeringai licik.

"Bukankah pernikahanmu dengan Sakura hanya tinggal sebulan lagi? Kenapa dia justru berbuat hina seperti ini?" tanya Karin tak percaya.

"Itulah yang membuatku kesal. Dia mengkhianatiku di saat pernikahan kami tinggal sebentar lagi. Terlebih dia melakukannya dengan Gaara, sahabatnya sendiri. Sial!" ucap Sasuke geram.

Selama ini yang Sasuke tau hubungan Sakura dan Gaara sama halnya seperti hubungannya dengan Karin. Mereka sahabat dari kecil. Sakura selalu berkilah bahwa ia tak memiliki perasaan lebih terhadap Gaara. Dia dan Gaara hanya sebatas sahabat. Kalaupun lebih Sakura hanya menganggapnya sebagai Nii-chan saja. Begitu pun Gaara hanya menganggap Sakura sebagai adiknya. Seperti itulah mereka berkilah, dan meyakinkan Sasuke.

Tapi kini, kecurigaannya seakan terjawab. Hanya dengan selembar foto yang entah ia dapat dari mana, hilang sudah kepercayaannya pada Sakura dan Gaara. Ia merasa dikhianati, dibohongi dan di bodohi. Sasuke yang sedang tersulut api amarah itu, tak bisa berpikir dengan kepala dingin saat ini. Dan disaat dia butuh teman sebagai tempat curahan hatinya, ia justru memilih orang yang salah.

"Dari mana kau mendapatkan foto seperti ini Sasuke?" tanya Karin seolah penasaran.

"Seseorang yang sangat ku kenal dan kupercaya memberikannya tadi," ucap Sasuke singkat.

"Bisa saja kan ini perbuatan orang iseng yang ingin menghancurkan huubunganmu dan Sakura? Apa kau tidak berpikir sejauh itu Sasuke?" Karin berusaha bersikap bijaksana, tapi di dalam hatinya ia sedang tertawa penuh kemenangan.

"Tidak Karin, ini kenyataan. Karena aku mendapatkannya langsung dari Suigetsu. Apakah kau tidak percaya padanya?" Sasuke menatap tajam Karin.

"A-aku, aku pasti akan mempercayainya," ucap Karin lirih.

Karin, Suigetsu dan Sasuke memang sudah bersahabat sejak kecil. Dan kini Suigetsu bekerja dengan Sasuke sebagai assistent pribadinya. Dari dulu kelemahan Sasuke adalah sahabatnya sendiri. Dia selalu mempercayai sahabatnya lebih dari apapun. Dia percaya sahabatnya tidak akan pernah mengkhianatinya. Bahkan dia rela kehilangan kekasihnya demi menjaga persahabatnnya. Sayangnya, kini sahabatnya sendiri sedang mengkhianatinya.

" Akhir-akhir ini Sakura selalu menghindariku. Dia bilang sedang banyak tugas kuliah yang deadline. Beberapa kali aku melihatnya dengan Gaara. Maka dari itu, aku meminta Suigetsu untuk mengawasinya. Dan akhirnya inilah hasil yang kudapatkan," ucap Sasuke lirih.

"Bicarakanlah baik-baik dengan Sakura-chan." Karin masih berusaha bersikap dewasa, mencoba menasihati Sasuke.

"Apa yang perlu dibicarakan lagi Karin? Semuanya sudah jelas. Dia mengkhianatiku," bentak Sasuke.

Sasuke mencengkram erat gelas yang berada di genggamannya hingga gelas itu hancur berkeping-keping. Tak peduli dengan rasa perih akibat beberapa pecahan yang melukai tangannya, ia bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki keluar. Senyum puas terlihat di wajah Karin begitu melihat Sasuke yang mulai berjalan menjauhinya.

"Sasuke-kun, tunggu!" Karin berteriak menyusul Sasuke dan menyamai langkahnya dengan Sasuke. Mereka pun berjalan menuju parkiran.

"Berikan kunci mobilmu Sasuke, biar aku yang menyetir," ucap Karin begitu sampai diparkiran.

Sasuke pun langsung menurutinya. Ia merogoh saku celananya, mengeluarkan kunci mobil dan memberikannya pada Karin.

Mereka pun memasuki mobil dengan Karin yang menyetir dan Sasuke duduk disebelahnya. Sasuke yang kepalanya sudah terasa sangat berat langsung memejamkan matanya. Mobil pun melaju meninggalkan Konoha Cotton Village.

.

.

.

Setelah beberapa menit melintasi keramaian Konoha, mobil pun berhenti di sebuah apartement mewah. Apartement milik Uchiha Sasuke. Melihat Sasuke yang tak sanggup lagi menahan kepalanya yang terasa berat, Karin membantu Sasuke dengan cara memapahnya. Ia letakkan sebelah tangan Sasuke di pundaknya, dan sebelah tangannya melingkar di pinggang Sasuke untuk menjaga keseimbangannya. Mereka berjalan gontai menuju lift, karena apartement Sasuke berada dilantai 9.

Sepanjang perjalanan menuju lift, keluar lift, hingga menuju kamar, Sasuke terus saja meracau dengan gumaman yang tak jelas. Tapi cukup jelas untuk pendengaran Karin.

"Sakura, beraninya kau selingkuh dengan sahabatmu sendiri. Kau mengkhianatiku Sakura. Kau mempermainkan perasaanku. Kau, gadis yang paling kucintai dan paling kupercayai, kenapa kau bisa membodohi seorang Uchiha. Kurang ajar kau Sakura. Kurang ajar." Itulah racauan seorang Uchiha yang tengah mabuk dan sakit hati.

Begitu sampai di kamar Sasuke, Karin langsung membaringkan tubuh Sasuke di atas kasur. Kemudian ia berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih. Sebelum memberikannya pada Sasuke, Karin memasukkan obat perangsang pada minuman Sasuke. Obat perangsang ditambah dengan keadaan Sasuke yang sedang mabuk akan membuat Sasuke mau tak mau menjamah tubuh Karin.

Sebelum Karin beranjak dari dapur, ia merogoh sakunya dan mengambil handphone, lalu mengetik pesan untuk Sakura.

'Datanglah ke apartement Sasuke, dia mabuk.'

Setelah pesannya terkirim, barulah ia beranjak dari dapur menuju ranjang Sasuke.

"Sasuke, minumlah!" Karin menyodorkan gelas berisi air putih itu pada Sasuke. Sasuke duduk dari posisi berbaringnya dan menerima air pemberian Karin. Sasuke meminumnya hingga habis, dan Karin menyeringai licik melihatnya. Menantikan kejutan yang akan benar-benar membuat hubungan Sakura dan Sasuke hancur.

TBC


Nb : Fic Collab pertama bareng yel chan. Kita nentuin topik di awal, tapi kita sama sekali ga tau gimana ff yang kita tulis oleh pasangan collab kita, sebelum ff-nya dipublish. R&R...

Arigatou