PETAK UMPET © HASHIFA (HACHIPINE IA)

VOCALOID © YAMAHA AND CRYPTON FM

Warning : AU? TYPO, PASARAN, ALUR TERLALU CEPAT, DWWL

WORDS : 1345 (STORY ONLY)

RATED : T (FOR SOME REASON)

Fic ini saya dedikasikan untuk Harly Rahma Febryanti sebagai Bday Fic yang (sangat-sangat) terlambat.


A/N : terima kasih untuk Usa sudah memberitahukan chipa untuk menampang disclaimer, warning dan lainnya. Maaf fic chipa kali ini agak jelek karena chipa udah jarang baca novel.


"Rin."

Rin menghentikan langkahnya. Seseorang dari belakang memanggilnya. Perlahan, Rin berbalik dan menemukan sepasang mata berwarna biru sedang menatapnya. Orang itu Len tersenyum lebar.

"Ada apa, Len?" Rin bertanya dengan volume yang pelan. Jujur saja, Rin sedang malas berbicara hari ini.

"Ayo ikut aku ke suatu tempat," ajak Len. "aku ingin menunjukkan sesuatu." Lanjutnya.

Rin mendesah kesal. Ingin sekali ia menolak permintaan pemuda dihadapannya ini. Tapi, sebagai sahabat yang baik, tak enak bukan, jika menolak ajakkannya?

"Baiklah. Jangan lama-lama ya. Aku banyak urusan yang belum selesai." Balas Rin dengan wajah bosan. Len hanya tersenyum, lalu menarik tangan Rin. Wajah Len Nampak senang. Entah apa yang membuat Len senang, Rin tidak berniat merusak kebahagian sahabatnya itu. Gadis berusia 14 tahunan imi lebih memilih pasrah ditarik oleh sahabatnya entah kemana.


"Hei Len. Sebenarnya kita mau pergi kemana sih?!" Teriak Rin yang sudah mulai kesal. Siapa yang tak kesal? Selama perjalanan tadi, Rin bertanya dan hanya ditanggapi oleh anggukan atau gelengan dari Len. Siapapun pasti akan kesal jika dalam posisi Rin.

Len menghentikan langkah. Ia membalikkan badannya kearah sahabatnya itu, lalu memegang kedua pundaknya. "Kau tunggu disini sebentar. Aku akan pergi membeli minum, okay?" Ujar Len seraya menatap dalam-dalam kedua mata Rin yang jelas saja membuat wajah Rin memerah. Rin hanya menangguk. Ia jauh lebih memilih membalas tatapan mata Len dan mulai menyelami iris coklatnya yang indah.

Len lalu melepaskan genggamannya pada pundak Rin. Ia mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Rin. Rin hanya mampu menatap punggung Len yang makin lama semakin kabur dari penglihatannya.

Rin menghela nafas panjang dan duduk disalah satu kursi panjang yang berada ditaman itu. Matanya memperhatikan sekeliling taman tersebut. Ia merasa familiar dengan taman ini. Entah mengapa.

Tiba-tiba, mata Rin menangkap sebuah pohon besar yang nampak tua tak jauh dari tempat ia duduk. Ia juga merasa sangat familiar dengan pohon itu. Apa pohon dan taman disini merupakan kenangan masa kecilnya dulu? Entahlah, Rin sendiri tidak terlalu ingat dengan kenangan masa kecilnya dulu.

Tapi, dengan melihat pohon itu, Rin malah penasaran dengan ingatan masa kecilnya. Ia lalu mencoba menggali dalam-dalam gudang ingatannya, mencoba mencari tau apa hubungan pohon ini dengan masa kecilnya.

Rin lalu bangkit, lalu berjalan kearah pohon tersebut. Dipejamkan matanya kuat-kuat.


"—9, 10! Siap atau tidak, aku dataang!" teriak Miku dengan semangat. Ia lalu mulai mencari keempat nama sahabatnya yang tengah bersembunyi entah dimana: Kaito, Len, Rin dan Kiyoteru.

Rin bersembunyi di belakang pohon dekat semak-semak yang tak jauh dari taman tempat mereka bermain. Yang ia lihat adalah Kiyoteru bersembunyi di belakang salah satu kursi taman dan Kaito yang bersembunyi disemak-semak yang terletak agak jauh dari pohon tempatnya bersembunyi. Entah dimana Len bersembunyi. Ia tidak melihatnya.

"Rin kutemukan!"

DEG!

Jantung Rin serasa berloncatan keluar. Ia refleks membalikkan tubuhnya kebelakang. Jujur saja, ia tidak mau ditemukan pertama untuk kesekian kalinya. Tadi saja ia hampir menangis karena kebagian jaga terus. Beruntung Miku dengan senang hati menggantikan posisi Rin sehingga sekarang yang jaga adalah Miku.

Mata Rin melebar begitu melihat sosok yang sekarang berada dihadapannya. Len dengan senyum lebar nan polosnya, berdiri didepan Rin. Rin menghela nafas lega. Ia kira yang menemukannya Miku. Untunglah yang menemukannya Len.

"Ada apa, Len?" Tanya Rin dengan nada datar. Len masih setia memamerkan senyumanya. Ia lalu duduk bersandar dipohon tempat Rin bersembunyi seraya menepuk-nepuk tempat disampingnya. "sini duduk. Kita sembunyi disini saja." Ujar Len riang. Rin menangkat salah satu alisnya, pertanda bingung."Kita?" balas Rin seraya menunjuk dirinya dan Len. Len mengiakannya dengan anggukan kepala.

"Terserahlah." Kata Rin sambil membuang muka. Ia lalu duduk disamping Len, lalu memeluk kedua lututnya erat. Matanya terasa berat. Ingin sekali ia pulang kerumah lalu bermanja-manja ria dengan kasur empuk kesayangannya.

Lambat laun, mata Rin semakin berat dan akhirnya Rin tertidur dibahu kanan Len. Len yang merasakan beban dibahunya menengok dan mendapati sahabatnya sedang tertidur. Mulut Rin terlihat bergerak-gerak tidak nyaman. Entah apa yang sedang ia gumamkan.

Len hanya tersenyum dan mengelus rambut Rin dengan lembut.

"Kalian kutemukan!"

Mata Rin terbuka perlahan. Ia dapat melihat Miku sedang tersenyum lebar kearahnya, Kaito yang sedang menjilati aisu kesukannya, dan Kiyoteru yang membersihkan lensa kacamatanya yang kotor terkena debu.

Rin lalu berusaha bangkit. Tapi ia merasakan beban diatas kepalanya. Ia lalu melirik kesampingnya. Len dengan tenang sedang tertidur diatas kepalanya. Mata Rin melebar.

"L-Len?" panggil Rin dengan ragu-ragu. Tangan kirinya mencoba membangunkan Len dengan menepuk nepuk pipinya. Jujur saja, Rin merasa malu dalam posisi seperti ini.

Selang beberapa detik kemudian, Len menguap dan mengangkat tangannya keatas. Ia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berusaha mencerna sesuatu yang berada dihadapannya.

"Miku? Kaito? Kiyoteru? Sedang apa kalian disini?" Tanya Len. Ia lalu menengok kesampingnya dan mendapati Rin dengan wajahnya yang memerah. "Rin? Kenapa kau ada disini?" Tanya Len lagi. Rin hanya memilin-milin ujung bajunya seraya menundukkan kepalanya. Wajahnya masih memerah. Entah kenapa.

Otak Len masih memproses apa yang terjadi dengannya. Sedetik kemudian, matanya melebar dan kembali memandang Rin. Ia lalu berdiri dan membungkukkan badannya dihadapan Rin. "GOMENNASAI RIN K-KARENA T-TERTIDUR DIKEPALAMU!" Teriak Len salah tingkah. wajahnya tak kalah merah dari kepiting rebus. Rin hanya mengangguk dan kembali menundukkan kepalanya. Miku? Ia hanya tertawa kecil lalu melempar senyum jahil kearah Len.

"Sepertinya ada pasangan baru ni~"

"U-URUSAI!"


Rin tertawa mengingatnya. Jujur saja, ia masih malu jika mengingat hal itu. Ia lalu memutuskan duduk bersandar dipohon itu dan memeluk kedua lututnya. Ia lalu memejamkan matanya.

"Rin kutemukan!"

Rin membuka matanya. Ia lalu melihat Len yang sedang menenteng kantong plastic. Mungkin isinya minuman.

"Kau lama, Len." Balas Rin datar. Len terkekeh. Ia lalu duduk bersandar dipohon. Tepat disamping Rin. Persis seperti mereka bermain petak umpet dulu.

Len meronggoh kangtong plastic itu, lalu mengeluarkan dua botol soda. Ia lalu memberikan satu ke Rin. "Apa kau masih ingat tempat ini, Rin?" Tanya Len seraya membuka tutup botol sodanya. Rin hanya memandang datar Len sebelum akhirnya membuka tutup botol sodanya dan meneguknya. "Tentu saja aku ingat. Tempat ini kan tempat kita dulu bermain petak umpet bersama Miku, Kaito, dan Kiyoteru."

Len tersenyum. Ia lalu meneguk sodanya hingga setengah botol lalu menatap Rin. "Kau tau, Rin. Aku merindukan mereka. Terutama Kaito." Ujar Len dengan nada sedih. Rin tertawa sadis sebelum menjawab Len. "Tentu saja kau kangen Kaito. Pemuda itu kan sama bodohnya denganmu. Aku heran mengapa Miku memiliki kekasih seperti Kaito. Jika aku jadi Miku, aku lebih memilih pemuda seperti Kiyoteru yang serius." Len hanya cemberut menanggapi perkataan Rin. Ia memutuskan meneguk habis sodanya, lalu membuang botolnya kedalam kantong plastic tadi.

"Apa kau tidak kangen dengan mereka, Rin?" Tanya Len. "Tentu saja aku rindu mereka." Jawab Rin. "aku yakin, suatu saat kita berlima pasti bisa berkumpul kembali seperti kita dulu berusia 10 tahun." Len hanya menanggapi ucapan Rin dengan anggukan kecil.

"ngomong-ngomong Len," Rin kedua tanyannya ke atas. "Katanya kau ingin menunjukkanku sesuatu." Lanjut Rin.

Len menatap Rin. Ia lalumenggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal."Etto.. sebenarnya aku tidak ingin menunjukan sesuatu padamu. Ini hanya akal-akalanku saja agar kau bisa ikut kesini denganku." Balasnya.

Rin menatap kesal pemuda yang duduk disampingnya itu, lalu menjitak pelan kepalanya. "Dasar!" Len hanya membalasnya dengan tawa kecil.

"Kalian kutemukan!"

Mata Rin melebar. Jantungnya serasa berhenti. ia lalu mendapati Miku. Kaito dan Kiyoteru yang tiba-tiba muncul dihadapannya. "K-kalian?"

"Senang bisa bertemu dengan kalian lagi, Kagamine Len dan Kagamine Rinnan." Sapa Kaito dengan nada jahil. Wajah Rin memerah. "Namaku Kagyo Rinnan! Kagamine itu nama Len, BAKA!" Teriak Rin. Miku hanya tertawa, lalu memeluk Rin erat-erat.

"NYAAN! RIN! AKU RINDU KAU!" Jerit Miku kegirangan. Rin hanya tertawa seraya membalas pelukan Miku."Kau kira, aku tidak?" Balas Rin dengan senyum lebar.

"Hei Len."

Len menatap Kaito dan Kiyoteru bergantian sebelum akhirnya memeluk kedua sahabatnya. Air mata sudah tak dapat ia tahan lagi. "Aku merindukan kalian berdua." Bisik Len. Kiyoteru hanya menepuk-nepuk punggung Len. "Kau kira, kami berdua tidak, huh?" Kaito hanya tersenyum lebar seraya mengacak-ngacak rambut Len.

"Aku senang, kita berlima bias berkumpul kembali." Kata Kiyoteru. Ia lalu melepaskan pelukan Len dan berucap. " Minna-san."

Rin, Miku, Len dan Kaito lalu menatap kearah Kiyoteru. Mereka menunggu perkataan Kiyoteru selanjutnya. Sebenarnya mereka agak kaget saat mendengar Kiyoteru berbicara. Kiyoteru adalah seorang pemuda yang irit kata.

"Bagaimana kalau.." Kiyoteru membetulkan letak kacamatanya. "Kita bermain petak umpet?" lanjut Kiyoteru

"—9, 10! SIAP ATAU TIDAK, AKU DATAANG!"


-OWARI-


A/N : Yo minna-san! Ketemu lagi sama IA~~ hehe

Maaf ya, IA sudah lama sangat hibernasi dari ffn ini~~

Tolong jangan salahkan IA. Salahkan saja TO dari sekolah yang menumpuk dan membuat IA jadi rada stress.

Maaf jika cerita diatas tidak bagus. Jujur, IA lagi pusing mikirin TO ._.

Dan untuk Febi, HBD SAY~~ maaf ya terlambat ~ sesibuk apapun chipa, chipa tetap saying febi~~ #paanlu

Dan feb~ titip salam ketemen-temen di ameba pigg ya~~ kalau chipa saying kalian semua, muach muach~~

Err.. acuhkan yang diatas.

Chipa tak berharap review. Chipa hanya berharap cerita chipa disukai.

Terima kasih dan sampai jumpa~~

5:45 PM. 3/8/2015