Siapa yang tak mengenal sosok tampan dan penuh karisma dari seorang lelaki yang bernama Uchiha Sasuke? Lelaki yang memiliki bola mata sekelam malam itu tak pernah henti-hentinya menjadi pusat dunia dari semua siswi di Konoha High School-Sekolah yang mayoritasnya terdiri dari kalangan elit yang luar biasa-
Ohhh... dan jangan lupakan pula bagaimana gadis-gadis itu memandang kagum dan penuh damba untuk sih bungsu Uchiha. Setiap kaki panjangnya itu melangkah, pasti ada jeritan dan bisik-bisik tentang dirinya.
~oOOo~
..
Disclaimer; Naruto milik Masashi Kishimoto, dan saya hanya meminjam karakternya saja.
Warning! OOC, OOT, AU, TYPO(s), EYD tak beraturan.
..
Don't like Don't read and happy reading.
~oOOo~
Gadis dengan surai merah muda seperti bunga sakura itu tampak berlari lari di lorong sekolah menuju sahabat pirangnya yang sepertinya sudah bersiap-siap. Gadis dengan sebutan nama Cherry itu tampak memberi jari jempolnya pada sahabatnya itu untuk berjuang dan semangat.
Shion- gadis yang memiliki surai panjang pirang itu tampak menunduk dalam begitu melihat seorang lelaki yang kini berjalan ketengah halaman sekolah. Namun bukan hanya gadis itu saja yang menunggu kedatangan lelaki ini, ada begitu banyak gadis yang memang sudah stad by menunggu pangeran impian mereka itu lewat. Uchiha Sasuke... begitu meraka melihat sosok jangkung yang sudah ditunggu kedatangannya itu langsung bersorak kegirangan dan sesekali memanggil Sasuke dengan berbagai pujian.
Misalnya saja...
"Sasuke~ kau adalah pangeranku."
"Uchiha-san, jadilah kekasihku."
"Aahhhh... Aku sungguh mengagumimu, Sasuke!"
Dan masih ada begitu banyak kata yang tak sanggup untuk dihitung.
Sementara Shion tetap berjalan menyusul Sasuke dengan raut wajah yang tegang meski disamping kanannya berdiri sahabat baiknya, Sakura. Semua gadis yang melihat Shion mendekati Sasuke berbisik ria. Sakura langsung menjaga jarak begitu Shion berjalan dan akhirnya tepat dibelakang Sasuke beberapa meter darinya. Shion menarik nafasnya dalam sambil menutup matanya bersitegang. Sementara Sakura masih diam terpaku menyaksikan tindakan dari sahabat pirangnya tersebut.
"Aku menyukaimu, Uchiha Sasuke!" Shion berteriak lantang mengatakan perasaannya yang sudah ia sembunyikan hampir lima bulan terakhir. Gadis itu menggigit bibir bawahnya mencoba menyembunyikan rasa gugup yang dideranya. Rasa deg-deg'an yang menyergapnya langsung menyebar bebas saat Sasuke berpaling dan menatapnya.
Lantas, semua yang berada dihalaman sekolah sontak terkejut bukan main dengan aksi pengakuan cinta dari Shion. Sasuke berbalik dan menatap Shion dari bawah sampai menatap wajah gadis yang baru saja mengungkapkan rasa sukanya didepan siswa lainnya.
"Kau..." kata Sasuke menatap penuh kearah Shion yang sulit diartikan.
"Ya!?"
"Kau menjengkelkan. Merusak pagiku yang sempurna dengan pengakuan cinta darimu. Aku sama sekali tak tertarik." ucap Sasuke ketus dan diselingi seringai merendahkan darinya. Kemudian ia berbalik dan melanjutkan langkahnya yang tertunda.
Semua yang melihat kejadian itu langsung tertawa. Pengakuan cinta secara blak-blakkan seperti ini sama sekali tidak berpengaruh apapun untuk sih pangeran sekolah. Mereka sudah tahu pasti jika penolakanlah yang akan didapat oleh Shion. Bahkan tak hanya Shion satu-satunya gadis yang pernah mendapat penolakan seperti ini. Mungkin sebagian gadis dari sekolah Konoha sudah mendapat penolakan cinta dari Sasuke.
Sakura yang melihat pengakuan cinta Shion yang ditolak secara tak manusiawi itu langsung menghampiri Shion. Gadis merah muda itu menepuk pundak sahabatnya pelan dan tersenyum tipis. Namun dibalik senyumannga itu Sakura tahu, jika "pangeran" yang dieluh-eluhkan oleh semua gadis sangatlah menggelikan.
"Tenang saja! Konoha High School tidak hanya memiliki satu lelaki. Dia tak pantas mendapatkan cintamu, Shion." ucap Sakura kesal sambil menatap pungung Sasuke yang kian menjauh.
"Pantat ayam itu pasti akan mendapat belasannya." batin Sakura kesal.
Shion hanya mengangguk pelan. Ia menundukkan wajahnya dan berkali-kali menghela nafas dalam. Cinta pertamanya... cinta pertamanya pada pangeran sekolah yang ditolak dengan sangat mudah. Gadis itu tersenyum getir, ia sudah menduga jika penolakanlah yang akan didapatkannya, tapi ia tak berpikir jika akan berakhir memalukan seperti ini. Meski ia sudah siap dengan penolakan cintanya, namun sepertinya perkataan Sasuke barusan sungguh diluar dugaannya.
"Aku baik-baik saja, Sakura. Kau tak perlu memasang wajah sedih seperti itu." sambil tersenyum tipis, gadis yang memiliki manik violet itu mengangguk pelan dan memeluk Sakura erat.
Sakura terdiam sesaat. Namun gadis merah muda itu tahu jika sahabat pirangnya itu pasti sangat kecewa dengan ucapan Sasuke. Ia menyadari jika tubuh gadis yang ada dipelukannya itu bergetar dengan menahan isakkan tangis yang keluar dari bibir mungilnya.
Sakura melepaskan pelukan Shion dan menatap lekat-lekat wajah sahabatnya. Kemudian ia mengangguk dan berlari pergi meninggalkan Shion tanpa sepatah kata.
"Sakura! Kau mau kemana?" teriak Shion. Tapi Sakura tidak menjawab dan terus berlari.
Dengan tenaga penuh, Sakura berlari kencang kelantai atas menuju kelas Sasuke. Tak berapa lama setelah itu, Sakura melihat Sasuke sedang berjalan menaiki tangga tanpa rasa bersalah yang tertera dibalik wajah tampannya itu. Begitu Sasuke sampai dilantai atas, Sakura langsung menghadang Sasuke dengan melintangkan kakinya ke pembatas sehingga Sasuke tak bisa lewat.
Sasuke yang mendapat perlakuan seperti itu pun langsung terkejut. Apalagi yang melakukannya adalah seorang gadis yang bahkan warna rambutnya saja sudah terkesan aneh dimatanya. Dengan bersidekap, Sakura menatap tajam Sasuke dan menyeringai penuh arti.
"Apa yang kau lakukan. Kau mengganggu jalanku. Menyingkir!" Sakura menatap Sasuke garang. Kaki jenjangnya masih terangkat menghalangi Sasuke. Matanya pun tak henti-hentinya menatao garang Sasuke yang sudah memberikan perlakuan atau mungkin perkataan yang kurang enak didengar oleh sahabatnya.
"Dengar! Shion sungguh menaruh banyak keberaniannya untuk menyatakan cintanya. Tapi kau... lelaki kurang ajar sepertimu malah mengacuhkannya dan mengatakan hal yang menyebalkan." ucap Sakura dengan inotasi yang cukup tinggi. Gadis itu benar-benar tidak terima jika pengakuan dari sahabatnya itu ditolak mentah-mentah oleh lelaki macam dirinya.
"Memangnya siapa kau?" tanya Sasuke dingin.
"Haruno Sakura. Sahabat karib Shion."
"Siapa Shion?" Sasuke kembali bertanya dan tatapan menusuk yang langsung Sakura berikan.
"Tentu saja gadis yang kau tolak cintanya. Perlu kau ingat! Perasaan Shion jauh lebih berharga dari wajah jelekmu itu," dengus Sakura kesal. Gadis itu sungguh-sungguh merasa kesal dibuatnya dengan sikap Sasuke yang begitu menyebalkan.
Sasuke masih memperhatikan Sakura yang bersungut marah padanya. Lelaki itu kemudian menyeringai dan menatap Sakura intens.
"Kenapa? Apa yang kau lihat, hahhh..."
Sasuke mendekati Sakura dengan seringai yang masih terpampang jelas diwajah rupawannya. Ia memegang kaki Sakura yang masih menghalangi langkahnya. Obsidiannya menatap mata Sakura yang kini hanya berjarak beberapa senti dari dirinya.
"Tch... apa kau juga akan menyatakan cinta padaku?"
Sakura yang mendengar ucapan Sasuke tersenyum dan menggeleng keras. Gadis itu bahkan sama sekali tak menyadari jika Sasuke sudah semakin mempersempit jarak diantara dirinya.
"Jangan harap! Aku sama sekali tak tertarik denganmu."
"Ohhh... apa kau sungguh-sungguh,"
Sakura yang menyadari akan posisinya langsung panik seketika. Gadis itu langsung merona dan gelisah begitu tahu kakinya masih melintang kepembatas tangga.
"Tentu saja. Aku tak akan menyatakan cinta pada lelaki sepertimu. Apalagi rambut anehmu yang seperti pantat ayam itu." Sasuke memincing sebelah alisnya tak percaya dengan perkataan dari seorang wanita yang
Apa katanya tadi? Rambut pantat ayam. Ohhh... baru pertama kalinya Sasuke mendapat pelecehan seperti ini. Tidak! Bukan hanya itu saja, Sasuke rasa jika gadis yang ada dihadapannya saat ini adalah satu-satunya gadis yang berani dengan dirinya. Bisa dilihat dari sorot matanya yang tidak menunjukkan tanda-tanda jika ia sama persis seperti gadis-gadis yang selalu meneriaki namanya setiap pagi. Dan Sepertinya Sasuke melui menyukai skenario ini nantinya.
Dan tanpa berkata-kata lagi, Sasuke langsung menghinpit Sakura yang bersandar ditembok dengan kaki yang masih melintang. Sontak saja hal itu membuat dirinya sulit bergerak begitu wajah tampan itu semakin mempersempit jarak diantara meraka dan kemudian...
Cup
Satu kecupan singkat mendartat tepat dibibir tipis Sakura.
Dan dengan satu gerakan refleks, Sakura langsung mendorong tubuh Sasuke hingga lelaki berparas tampan itu terjatuh. Karena jatuh dengan tidak tepat, sebelah tangan kanan Sasuke tergelincir dan sedikit membengkak. Setelah itu Sakura menolong Sasuke berdiri dengan rasa bersalah yang teramat.
"Sampai tanganku ini pulih sepenuhnya, kau harus memasakkan untukku dan kau tak berhak untuk membantahnya. Mengerti! Dan ingat, kau harus menuruti semua kata-kataku tanpa terkecuali." hardik Sasuke dengan tatapan nyalang penuh emosi. Sakura yang melihat tatapan mata Sasuke langsung bergidik ngeri. Gadis itu bahkan mengiyakan begitu saja tanpa tahu hal seperti apa yang akan dilaluinya dengan Sasuke. Pangeran sekolah di Konoha High School.
...
TBC
~oOOo~
Oh myyyyyy... demi apa aku membuat Fict seperti ini? Astagaaaa... _. Untuk pertama kalinya aku membuat cerita yang jauh dari potensiku #plak. Ok, lupakan itu.
Hahaha... pliiissssshhhh aku juga nggak tahu dapat pencerahan apa untuk membuat Fict yang modelnya macam ini. Hehehehe... Ahhh... dan untuk Fict-fict ku yang lainnya juga, mohon maaaaaffffffff sekali kalau mereka akan terlantar cukup lama T.T. Tapi bukan bararti akan di Discountinew ya, cuman aku butuh beberapa waktu yang agak panjang untuk ini.
Yossshhh... samoai disi saja cuap-cuao nggk mutunya. Aku hanya berharap Fict dadakan ini bisa diterima dengan layak.
Si yu nex taim
...
~oOOo~