Care & Custody
Author: Me!
Genre: Masukkan semua genre di sini Σ(゜ロ゜;) - kecuali mungkin supernatural & fantasy -
Pairing: R27, FonxVerde
Disclaimer: penulis ff ini tidak memegang hak cipta anime/manga KHR
Warning: BL/shounen-ai/boyxboy; update tidak sesuai timeline, lebih mirip drabble/chapter pendek tanpa plot
AN:
Kalau kalian sabar, sekitar 2-3 entry lagi ada FonxVerde.
Selain itu maaf belum memasukkan tentang Reborn dan Tsuna. Aku harus berpikir ulang dulu bagaimana caranya menulis masa lalu Reborn dan bagaimana mereka akan bertemu. Untuk sementara dia jadi seperti pemeran sampingan, sekaligus memberikan kesan misterius (apa yang dia pikirkan? se-OOC apa dia?). Lagian Fon dan Verde mulai gak akan muncul sama sekali di timeline III-IV (cerita utama) dan sedikit di timeline selajutnya.
I. Bagaimana Verde Menjadi Waspasa Terhadap Fon / Bagaimana Fon Berbaur di Fiona
Entry: Minggu, 13 Maret 2016
Words: 1300+
"Apa yang telah kau lakukan, hmm?"
"Emm, maksudmu selain berjalan menuju ruang makan, berbicara denganmu, dan bernapas?"
"... itu sedang,Idiot."
"..."
"Apa yang kau lakukan sebelum dibawa kesini? Atau lebih tepatnya, apa yang kau lakukan sehingga kau terdampar di sini?"
"Selain mencoba mematai-matai mereka, kurasa tidak ada." Verde tidak tampak terkesan. "Apa kau mau aku menjawab: memata-matai salah satu atasan berselingkuh dengan cewek lesbian yang sebenarnya tertarik pada kekasihnya?"
"... itu drama tv jam 2 pagi."
"Terus?"
"..."
"..."
"Kuganti pertanyaannya, bagaimana hasil tes kejeniusan-mu?"
"Emm... manipulator jenius?" Fon tidak yakin apakah orang yang jenius dalam memanipulasi benar-benar ada ATAU apakah menentukan seseorang jenius dalam memanipulasi mungkin.
Sepertinya Verde juga berpikiran sama dengannya. Kalau menentukan seseorang jenius dalam memanipulasi mungkin, berarti manipulator jenius tersebut sebenarnya tidak jenius karena dia tidak bisa memanipulasi segerombol penguji agar berpikiran bahwa dia tidak jenius. Apabila manipulator jenius sengaja menunjukkan kejeniusannya dengan memanipulasi orang lain, maka otomatis dia tidak lagi jenius karena jenius sejati tidak perlu memanipulasi orang agar dirinya dianggap sebagai orang jenius. Apabila yang memanipulasi adalah manipulator biasa, berarti kejeniusan tidak akan lagi jenius karena kejeniusan sejati tidak akan dapat dipalsukan oleh orang biasa. Dengan demikian kata 'manipulator' dan 'jenius' tidak akan dapat disatukan. Tapi, Fiona percaya bahwa Fon adalah manipulator jenius, menggunakan sistem yang dapat mereka percaya.
Verde memandang Fon sebentar, bukan sekadar hanya menghadapkan lensa kacamatanya ke wajah lawan bicaranya seperti yang selalu ia lakukan DAN telah ia lakukan sejak tadi. Fon menyadari kalau Verde kali ini benar-benar memandangnya dengan insting Hibari-nya. Dan dengan feeling-nya yang lemah lembut - yang berarti super sensitif - dia menyadari kalau Verde baru saja selesai menilainya, tapi dia memilih untuk tidak menunjukkannya pada Fon. Apa yang Verde lakukan adalah mendengus, setengah geli setengah mengejek.
"Tentu saja! Koridor itu untuk mata-mata dan calon 'pengkhianat'" Fon berusaha untuk tidak terpengaruh saat Verde melontarkan kata-katanya dengan kejam.
"Lantai B4 koridor 2?" Verde memberi anggukan kecil yang memberi kesan angkuh. Malahan, sejak tadi gayanya selalu angkuh, mulai dari caranya berdiri hingga bernapas, jadi Fon tidak akan mengkritik hal yang pasti dia lakukan dengan sengaja.
"Jenius dalam mematai-matai sekalipun belum tentu ditempatkan di koridor paling diawasi itu. Hanya mereka yang dianggap penipu dan pencemar, tidak peduli apa kejeniusannya, ada di koridor itu."
"Oh."
"Seorang mata-mata - ditambah lagi adalah seorang yang jenius dalam memanipulasi - dari suatu sindikat sudah pasti adalah ancaman."
'Kau adalah ancaman. Untuk Fiona dan untuk 'kami'. Tapi, di saat yang sama kau juga seperti kami, bukan? Seperti aku. Seperti Renato. Dengan mudah kau akan mendapatkan tempatmu diantara kami. Apa Renato juga tahu akan hal ini? Apa karena itu dia tertarik padamu?' (Apa kau lebih menarik dariku?)
"Observasi yang luar biasa," kata Fon dengan nada tulus yang mustahil dikeluarkan oleh orang lain dengan kalimat yang sangat berbau sarkastis (menyindir). Tapi, dia tidak menyembunyikan rasa terganggunya ketika Verde secara tidak langsung memberitahunya bahwa dia tahu Fon dulunya adalah anggota dari sebuah sindikat.
Betapapun Fon senang dapat menjauh dari Klan Hibari, dia tidak bisa mengatakan dirinya bangga menjadi bagian dari sebuah sindikat. Termasuk segala hal yang telah ia lakukan atas nama kelompok kejahatan terorganisir itu.
"Jadi, bagaimana rasanya dianggap seperti bakteri?"
"..."
"Sudah kuduga."
'Aku kan belum bilang apa-apa!' Pikir Fon, frustasi.
-...-...-
Fon dan Verde berjalan ke ruang makan bersama-sama. Verde berusaha menjaga jarak seakan-akan pembicaraan barusan tidak pernah terjadi.
"Apa menurutmu aku memang manipulator jenius?"
"Eh... no comment."
-...-...-
Melihat Verde dan Fon berjalan bersama ke ruang makan, membuat Renato merasa tidak enak.
"Tolong maafkan kekasarannya. Sebenarnya dia anak yang baik, hanya saja dia 'sedikit' sombong, malas, menyebalkan, kurang waras-"
"-Hei! Itu sudah berlebihan."
"Permintaan maaf diterima," jawab Fon menahan geli.
-...-...-
"Bagaimana menurutmu makanan di sini?"
"Sangat lezat... dan juga bergizi seimbang. Kalau aku tahu mereka menyediakan makanan seperti ini di 'panti asuhan' aku sudah meninggalkan rumah dari dulu."
"Benarkah?"
"Tidak juga."
"Jadi sepertinya sebelum kau di sini, kau tinggal bersama keluargamu. Bagaimana mereka sekarang?"
"Renato..." Verde memperingatkan Renato untuk tidak membahas topik paling tabu kedua di panti asuhan Fiona. Sementara topik paling tabu pertama adalah kebenaran di balik hubungan antara Renato dan Verde yang mungkin lebih dari sekadar persahabatan, yang tentu saja hanya gosip, tapi cerita itu untuk lain kali.
"Tidak apa-apa. Mereka baik-baik saja."
Renato menatap Fon heran. Verde mencoba menyikut Fon. Tapi, Fon secara refleks menghindarinya, membuat ilmuwan kecil yang buruk di olahraga itu makin terlihat bodoh. Seperti bagaimana Renato berpikir kecerobohan Verde kambuh lagi, membuat sikunya terpeleset di atas meja.
"Aku hanya terlalu gampang terbawa arus, membuatku mudah terseret kesana-kemari, hingga sampailah aku di sini. Tapi, berkat itu aku bisa bertemu dengan kalian berdua," Fon mengerling ke arah Verde yang berpura-pura tidak menyadarinya.
Fon tampak sangat tulus mengatakannya, dan juga sedikit sedih, membuat Renato menjadi tidak enak melanjutkan topik tersebut.
Ketika Fon kembali menatap Renato dengan 'trik' matanya, Verde mengawasi Fon dengan hati-hati.
Tiba-tiba seorang anak perempuan menghampiri mereka. Fon mengalihkan perhatiannnya kepada anak perempuan itu.
-...-...-
"Hai. Kau Fon kan, yang baru datang hari ini. Jarang sekali ada anak masuk ke sini di usiamu, kau pasti sangat jenius. Tapi lebih jarang lagi ada yang akrab dengan mereka berdua," anak itu melirik pada Renato dan Verde dengan malu-malu - terutama Renato.
Fon tertawa kecil. "Aku tersanjung ada yang mengenalku."
Anak perempuan itu kembali memperhatikan Fon. Saat mendengar tawanya dan senyum tulusnya, wajahnya menjadi terasa lebih hangat.
"Tapi, aku ada di sini karena pelanggaran yang kulakukan, jadi maaf, aku tidak sejenius yang kau kira. Karena itu, dua orang paling jenius di sini, diminta untuk membantuku. Aku pasti merepotkan mereka."
Anak perempuan itu meminta maaf karena sudah menggaggu mereka, dia juga menawarkan Fon - yang menurutnya bermuka sedih - apakah ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuknya.
"Aku rindu sekali kampung halamanku. Sebelum aku tiba di sini, aku sudah tidak berada di rumah keluargaku. Sayangnya, tidak ada yang bisa mengingatkanku pada tempat itu di sini. Saat mendengar makan malam aku senang sekali. Setidaknya makanan Cina cukup terkenal dan tersebar di dunia, bukan?"
"Oh, tapi sayang sekali yang seperti itu hampir tidak ada di sini."
"Begitu, ya... Sayang sekali," Fon terlihat sangat sedih dengan menundukkan kepalanya. "Oh, maaf apa aku membuatmu sedih juga?"
"Ah, tidak apa-apa. Akulah yang menanyaimu duluan. Memang sulit rasanya ditinggalkan keluargamu saat kau sudah bisa mengingat banyak kenangan bersama mereka."
"Tidak ini salahku. Kau hanya mencoba berbuat baik dan aku hargai itu. Kau tahu, disaat seperti ini kita harus menyeduh teh untuk menenangkan diri."
"Kau benar! Hei aku punya serbuk teh hijau di kamarku. Aku belum pernah mencoba menyeduhnya karena aku tidak bisa. Tapi kau pasti bisa melakukannya, kan! Tunggu, ya akan aku ambilkan."
Setelah anak perempuan itu pergi, Fon milirik Verde. Verde menaikkan alisnya padanya.
"Kau tahu?"
"Dia punya bau teh hijau sementara dia bukan jenis orang yang akan memakai parfum (aku juga tidak yakin apa anak-anak panti asuhan bisa memakai parfum) dan kalaupun dia memakainya dia tidak akan memakai yang beraroma teh hijau."
"?"
"Pengalaman."
Verde - seperti biasanya - tampak pasif, namun dalam hati dia jadi mengerti darimana hasil 'manipulator jenius' berasal.
-...-...-
Melihat bahwa seorang anak perempuan pemberani tidak dicakar oleh seorang Renato atau diludahi seorang Verde (yang seharusnya menginginkan satu-satunya-anak-yang-ia-pedulikan untuk lebih banyak bergaul), dan bahkan mendapatkan sambutan hangat dari anak baru yang menarik itu (menjelaskan bahwa Fon tidak hanya menarik di mata Renato, Verse hanya terlalu overprotective), anak-anak lainnya mulai ikut menghampiri mereka.
Verde menatap dagu-dagu mereka (dia terlalu sibuk melahap makan malamnya) dengan tidak senang, dan dia lebih tidak senang lagi melihat Renato tampak tidak keberatan, tidak seperti biasanya. Di akhir jam makan malam - saat ruang makan sudah hampir kosong - Fon benar-benar mendapatkan satu set makanan Cina yang ia inginkan lengkap dengan pencuci mulutnya.
Renato dan Verde terpaksa membantunya menghabiskan semua makanan itu. Renato melakukannya dengan senang hati sementara Verde melakukannya sambil menatap Fon dengan hati-hati, kalau-kalau Fon mencoba melakukan 'trik'-nya padanya.
-...-...-
Kata 'manipulator' dan 'jenius' tidak akan dapat disatukan, tapi bila seorang manipulator dapat memanipulasi semua teori itu, maka Verde yakin Fon-lah orangnya.
Endtry

11